Wednesday, February 27, 2008

Srikandi Mencari Cinta (huek)

Hari-hari rasanya cepet kalo kerjaan kita tiap hari cuma ke warnet dan tidur siang. Sebentar aja tanggalanku yang gambarnya burung blekok merah di kamar udah mau ganti bulan. Udah bukan burung blekok lagi. Mungkin bulan depan gambarnya burung kuntul. Soalnya tuh tanggalan 100% gambarnya burung-burungan. Entah siapa yang hobi koleksi burung.

Pagi ini semuanya masih seperti biasa, masih "dihiasi" dengan bokap yang teriak-teriak suruh mandi pagi (haha, ini normal, percayalah) atau mami yang selalu minta bantu-bantu cuci piring sesudah makan sambil curhat masalah ini-itu.

Yang beda, ya itu tadi. Kalender. Harinya jalan terus. Tiap kali aku nulis di buku harianku yang manual (pake pulpen dan kertas) aku selalu lihat tanggalan. Hari apa tanggal berapa. Karena di rumahku, kadang-kadang kedaan tidak banyak berubah. Ritual yang tidak disadari dan tidak perlu pake otak kecuali untuk tetap bernapas dan bermetabolisme. Kaya amuba.

Ngomong-ngomong tentang aku nih (biasa, narsis) kerjaanku tuh mbaca-mbaca artikel nggak penting karena aku benar-benar kurang kerjaan. Beberapa hari yang lalu aku baca artikel yang mereview (berarti bukan artikel ya tapi review gimana sih) buku seorang cewek New York yang memutuskan untuk jadi single parent lewat inseminasi buatan. Bukunya semacam buku "how to" dan artikelnya dimulai dengan mengutip si dewi Sex and the City, Carrie Bradshaw. Carrie suatu hari bilang "apabila sang prince charming tidak muncul juga, apakah Putri Salju akan tetap tidur selamanya? Ataukah si Putri Salju akan bangun aja sendiri, meludahkan apel beracunnya, masuk asuransi, buat rekening di bank, membayar tagihan-tagihannya, menyicil iuran KPRnya dan berjalan ke bank sperma untuk melakukan inseminasi buatan?" Pokoknya artikel eh review ini bicara tentang bagaimana wanita modern di New York mulai merindukan perasaan keibuan mereka tapi merasa tidak menemukan jodoh yang tepat. Mereka ini mandiri, berpenghasilan cukup, mapan dan matang secara mental untuk menjadi ibu. Jadi mereka mencari sperma yang tepat (donatur, pekerjaan: aktor, mata biru, tinggi 185 cm, rambut hitam berombak, binatang peliharaan :anjing) dan memilih menjadi ibu atas dasar kebebasan yang bertanggung jawab.

Aku bukan Carrie Bradshaw apalagi cewek yang menghamili dirinya sendiri itu. Aku mengerti kalau menemukan orang yang tepat itu sama sekali bukan perkara gampang. Tapi sebetulnya terlepas dari perkara kita lajang ataupun pacaran ataupun baru menikah ataupun sudah lama menikah ataupun nenek-nenek, kita tetap mencari cinta.

Mencari cinta, bukan sekedar mencari pacar lho. Soalnya yang sudah menikah pun kadang-kadang masih mencari-carinya. Aduh topik berat aku juga males mikir-mikirnya.

Di bawah ini adalah cara-cara untuk menemukan pasangan hidup yang banyak dicari orang-orang itu, sebelum mereka memutuskan untuk mengunjungi bank sperma saja :

1. Taruhlah identitas dan alamat atau nomor kontak kita dalam sebuah botol. Jangan lupa foto dan ciri-ciri kita. Masukkan juga kriteria cowok seperti apa yang kita inginkan. Jika botol ini selamat sampai tujuan dan dibaca orang, biasanya itu adalah orang yang ditakdirkan menjadi jodoh kita. Tapi jangan melepaskan di pantai ngeBom karena pantainya kotor dan banyak nelayan-nelayan katrok yang pasang jala. Nanti kalo kesangkut malah gawat, cuma sampai semenajung pekalongan saja (ada ya?), nggak kemana-mana. Apalagi kalo ternyata si penemu ini kenal sama mama kita ato sodara kita (kan pekalongan kota kecil). Gawat.

2. Pasanglah iklan di surat kabar tapi jangan iklan mencari jodoh. Nanti ketahuan kalau kita tidak eh kurang laku. Jadi bilang aja kita mencari tukang ledeng atau tukang kebun. Tapi syaratnya harus jelas, misalnya: laki-laki, tinggi tidak boleh kurang dari 170 cm, pendidikan minimal S1 (boleh dari arsitektur atau tehnik tapi jangan hukum atau kedokteran) dan IPK minimal 3.5, pinter main musik dan suka lagu-lagu (ini khusus syaratnya Kristina), orangnya asyik dan selera humornya fantastis, berpikiran terbuka, cakep, sayang sama anak-anak, kebapakan. Gaji nego.

3. Carilah pekerjaan yang atasannya single dan available. Menurut survey, 90 % orang mengencani orang dari lingkungan kerjanya.

4. Kalo di resepsi pernikahan/reunian/pertemuan/seminar/pelatihan/tempat tugas ada cowok ganteng, langsung hampiri dan bilang, “Hai, gimana kabarmu? Sudah lama ya tidak ketemu sejak lulus TK dulu,” Kalau orangnya mengerenyit bingung, bilang saja “Oh, maaf, saya kira orang lain. Ada temen lama yang mirip sekali dengan anda. Ngomong-ngomong, nama saya….” Dan selanjutnya terserah anda.

5. Datang ke pesta. Barangkali ada pangeran yang terpesona sama kita sampai-sampai bawa-bawa sepatu untuk cari siapa kita (jangan lupa tinggalin sepatu, sebelah aja, kalo dua-duanya malah nanti dijual lagi). Atau mabuk-mabukan di pesta, nanti mungkin saja ada cowok ganteng yang akan memperkosa kita kaya di novel Karmila.

6. Nitip pesanlah ama ortu. Kalo ada tante/om yang anaknya lajang dan cukup berpotensi, bilanglah bahwa kita mau kenalan. Ini sama seperti prinsip MLM. Koneksi, koneksi dan koneksi…

7. Ikut milis dan grup tertentu. Juga bisa ikut fitness. Selain dapet body OK, bisa dapet kecengan juga. Hati-hati: tidak disarankan untuk orang-orang bokek yang tidak mampu bayar iuran tepat waktu, soalnya nanti diumumin yang belum mbayar iuran itu siapa aja. Kan malu kalo pas masuk pertemuan atau kelas trus ada yang nanya, “nunggak lima bulan masih bisa dicicil ya?”. Duh!

8. Lihat kanan-kiri bukan cuma kalau pas nyebrang jalan. Siapa tahu tetangga kita yang dulu kuper dan jerawatan sekarang udah jadi cowok kece yang bisa bergelantungan di gedung-gedung pencakar langit dan menyelamatkan kota. Lho kok jadi film Spiderman? Ya begitu deh. Pokoknya pertimbangkanlah “the guy next door” yang punya Alicia Cuthbeth bukan yang serem. Kadang-kadang, orang yang terdekat dengan kita selama inilah orang yang dari dulu kita cari!

Monday, February 25, 2008

10 best things of living with parents

1. Pay no bills. (incl. mobile phone top-ups, landline calls, hot water, using private car, etc). It’s so damn good because they won’t let poor singleton like me split their bills. Moreover, they know better than me about bills and taxes because they have been doing this since 28 years ago.

2. Breakfast is always ready. What is more beautiful than hot rice and fried chicken (atau nasi goreng, nasi megono, telor dadar atau roti) accompanied with sweet jasmine tea every morning? The good news is: I don’t need to prepare them. When I wake up, all is set. Like magic.

3. No need to do the laundry. My mother is the expert. If she has no time, somebody will do that for us. No frills.

4. No worries about groceries.

5. No need to make my own bed.

6. Watch TV series as long as you like, because when you live at your parents’ house, everyday is holiday.

7. Can be brainless. My parents happily remind me of everything. From having lunch to wearing slippers indoor. Or time to go to bed. You just need to make yourself comfortable.

8. Have a family without responsibility of parenthood. Of course, because I’m the child!

9. Always have some helping hands. My father’s employees also work for me. So I can pretend to have workers (and ask them for help) and not even have to start from a scratch.

10 Have siesta everyday and have no plan for tomorrow. Just like heaven!

Wednesday, February 20, 2008

Fakta Ilmiah

Ini bukan tulisanku tapi temenku. Coba baca aja, lumayan kok...

Tahukah anda bahwa jika anda berteriak terus menerus selama 8 tahun, 7bulan dan 6 hari, energi yang anda keluarkan akan cukup untuk memanaskan secangkir kopi (Ngapain? Nggak sebanding sama hasilnya)

Jika anda kentut secara konsisten selama 6 tahun 9 bulan, anda akan menghasilkan gas yang cukup untuk menciptakan energi yang diperlukan alam membuat bom atom. (Nah, kalo ini mendingan lah, lebih sebanding)

Durasi orgasme seekor babi dapat mencapai 30 menit lamanya!! (kalo reinkarnasi ada yang berminat jadi Babi ? ). Cuma gue bingung kok bisa-bisanya tau soal ini ya

Membenturkan kepala ke tembok menghabiskan 150 kalori setiap jamnya. (Hmm...Gue masih kepiran soal babi tadi......)

Dari banyak spesies, hanya manusia dan lumba-lumba yang bisa melakukan seks sebagai sebuah kesenangan.(Oh jadi itu sebabnya Flipper sang lumba-lumba slalu tersenyum dan babi bisa orgasme 30 meni? Nggak adil, nggak adil!!!)

Semua beruang kutub kidal. (Emang siapa yang peduli? lagian dari mana bisa tau?)

Seekor kecoa mampu bertahan hidup selama 9 hari tanpa kepala,sebelum mati karena kelaparan. (Hii syeerem..)

Seekor kutu mampu melompat sejauh 350 kali panjang badannya. Kira-kira sama dengan seorang manusia melompat sejauh lapangan sepak bola !!! (30menit bow...kebayang nggak sih?.... dan kenapa musti babi?)

Belalang sembah jantan tidak bisa membuahi betinanya selama kepalanya masih menempel pada tubuhnya. Sang betina harus memulai ritual seks dengan memenggal kepala sang jantan. (Mudah-mudahan nggak ada yang memberi tahu mereka soal babi tadi....)

Beberapa jenis singa mampu kawin sebanyak 50 kali dalam sehari.(Boleh juga, tapi lebih gila babi :quality over quantity bow..)

Alat perasa pada kupu-kupu adalah kakinya. (Hii...)

Bintang laut tidak mempunyai otak... (Ah, nggak cuma bintang laut. Manusia juga ada.)

Setelah membaca semua ini, kesimpulannya... tetep : Gile juga tuh babi.... hehehehe......

Tuesday, February 19, 2008

My "Dram" Book 2 (sequel, karena yang pertama boxoffice)

Daftar Keinginan (yang harus tercapai-buset dah maksa banget)


  1. Mempunyai keluarga yang utuh


Nggak neko-neko, pokoknya NKKBS (norma keluarga kecil bahagia sejahtera) kaya di film Little House on The Prairie. Emang sih bokapku bukan tukang kayu dan nggak bisa main harmonika, tapi yang penting dia bersikap seperti Michael Landon di film itu. Tentu saja bokapku nggak perlu seganteng Michael Landon.


  1. Menjadi Penulis dan “World Traveler”


Terserah kalau mau bilang aku kemaruk. Ini cita-cita dari SMU. Tanya aja sama Kristina. Kenapa penulis? Soalnya ini bukti bahwa kita pernah ada. Semua dokumen itu ditulis. Semua penulis tetap ada setelah mereka meninggal. Jadi anak-cucuku tahu seperti apa embahnya dulu. Kalau aku hidup ratusan tahun yang lalu, pastilah aku yang mendukung ide untuk bikin prasasti banyak-banyak, he-he. Kenapa traveler? (aduh nggak ada yang nanya jadi aku tanya sendiri jawab sendiri) karena aku nggak bisa diem. Traveling adalah bahasa keren dari ngelayap. Tapi sejujurnya, alasanku traveling sangat bisa dimengerti. Aku orang yang beda. Bisa dibilang aneh. Dengan traveling aku bebas menjadi seaneh apapun. Karena orang Indonesia jarang banget yang traveling, ketika mereka lihat keanehanku mereka pikir itulah budaya Indonesia. Huahahaha. Seneng deh. Setidaknya, aku nggak lebih mencemarkan nama baik bangsa dibanding putri Indonesia.

  1. Punya suami yang setia


S-sensitif, E-empati, T-toleran, I-ingin berbagi, A-ada selera humor


  1. Punya rumah kecil dua lantai dan halaman yang luas


Biar bisa ditanami bunga-bunga, pohon buah-buahan, apotek hidup, ketela, kacang, cengkeh, teh, tebu, kedelai, pohon duren dan palawija. Ini rumah apa perkebunan ya? Trus kenapa kecil? Biar kalo ngepel nggak cape-cape amat. Trus aku kan pelupa jadi kalau ada barang ilang nyarinya nggak setengah mati.


  1. Punya anak angkat


Bukan, ini bukan demam Angelina Jolie. Dari dulu udah pengen tapi malu bilang karena ide ini keluar pas umurku masih sekitar 19 tahun. Nanti aku malah dikira pengen kawin. Kalau sekarang malah dipaksa-paksa kawin. Manusia emang begitu ya?


  1. Menjadi ibu dan istri yang baik


Kedengerannya sederhana, tapi itu sama aja dengan bilang “saya pingin jadi wonder woman”. Jadi ibu dan istri yang baik sama susahnya dengan nahan kentut di kala kita lagi masuk angin. Ini dikarenakan tugasnya seumur hidup dan 24 jam. Nggak ada uang lembur dan nggak ada asuransi, nggak ada tunjangan pensiun lagi. Anehnya, pekerjaan kayak gini kok populer ya?


  1. Adek-adekku dapet pekerjaan dan pasangan hidup yang baik, trus kita rukun dan akrab sampai kita beranak-cucu.


  1. Aku akan kerja sosial dengan suamiku kalau kita sudah pensiun nanti


  1. Bikin buku yang bisa dikenang semua orang. Bukan karena faktor “terkenal” tapi fakta bahwa apa yang aku tulis itu dibaca dan disukai orang. Ini beda dengan keinginan nomor 2. Menjadi penulis adalah pekerjaan tapi kalau ini artinya jadi fenomena. Seperti bukunya Rhonda Byrne atau Ahmad Tohari (lagi-lagi).


  1. Punya sikap bisa bicara yang tegas kalo dipelukan dan punya pendapat sendiri


Aku tuh kadang mudah sekali dipengaruhi, mudah kebawa arus, mudah digertak dan mudah diperlakukan tidak adil karena aku terlalu takut untuk bicara tegas. Aku selalu berjanji pada diri sendiri bahwa lain kali aku akan membela diri dan akan membalas omongan yang kasar tapi selalu terlambat. Aku ingin aku bisa “bicara” dan punya pendirian. Artinya aku nggak tersesat.


  1. Semua keinginan Kristina tercapai


Sepuluh bukan angka baku. Meskipun ada sepuluh perintah Allah ataupun dasa dharma Pramuka, kita selalu bisa menambah permintaan. Kan gratis jadi kita tidak perlu mikirin uang meskipun pada dasarnya aku ini money-eye dan jual ikan (selfish, he-he). Aku pingin suatu saat nanti Kristina buka blog ini lagi dan bilang “Edan, semuanya udah tercapai sekarang, bahkan permintaan Ria yang terakhir, yang nomer 11,”

Menjadi Traveler Nggak Boleh Cuma Ngiler

Sebenernya nggak pernah punya cita-cita jadi traveler, orang dulu yang namanya traveling itu apa aja aku nggak ngerti. Waktu aku bilang sama mamiku tentang keinginanku backpacking, mamiku jawab, "Apa? Bebek Peking?". Ini bukan becanda. Seriussssss cuah (diberi aksen ludah yang mencurah supaya terkesan benar-benar keseriusannya). Aku dulu sama nggak ngertinya seperti mamiku. Apalagi aku tinggal di Jalan Raya no 100 Limpung Batang Jawa Tengah 51271 yang asal ada nama bokapku yang jelas, meskipun kita pindah rumah sepuluh kali akan tetep nyampe juga suratnya karena....semua orang saling kenal. Termasuk Pak Pos (siapa istrinya, anaknya sekolah dimana, kelas berapa) dan tetangganya Pak Pos (siapa namanya dan rumahnya ngontrak apa ngutang). Sebenernya aku sekarang sudah pindah rumah yang alamatnya aku nggak tahu yang jelas bukan jalan raya lagi tapi alamat itu tetap dipake karena toh nyampenya sama aja. Btw, aku jadi nggak tahu aku sebenarnya tinggal di jalan apa. OK, intinya, aku adalah orang ndeso. Lihat Kris, aku ngaku tuh....Jadi untuk menjadi traveler itu jelas "beyond my imagination" yang bahasa perancisnya kok nggumun-nggumuni men. Ini bermula dari satu kata: kesasar. Oya, aku kesasar dengan cool lho karena aku pura-pura ngerti padahal sih aku sebenernya udah loncat-loncat kaya orang berdiri di lantai penuh paku (wah kurang kerjaan banget ya?). Bermula dari sahibul hikayat. Seorang cewek dari kampung bernama Sri baru aja lulus kuliahnya dalam usia yang agak tua (kuliahnya ini bikin orang lebih tua dari seharusnya). Dia berpikir akan pergi ke negeri seberang (nyebrangnya tapi agak jauh) untuk belajar yang gampang-gampang saja karena sebelumnya dia merasa belajar yang susah-susah, seperti misalnya belajar menghitung kancing dengan tepat meskipun belum pernah tahu persis apa pertanyaannya tapi jawabannya harus tepat. Susah kan? Makanya dia berniat untuk belajar bahasa, karena dia kira itu gampang (tiap hari dia ngomong kan? Baik ngomong ama temen, ama anjingnya maupun ngomong sendiri, masing-masing dengan bahasa yang berbeda). Nggak tahunya, setelah main ji ro thik tai gethik bolak-balik ji thik (bagi orang-orang yang nggak se-ndeso aku, itu sama saja dengan main cap cip cup belalang kuncup, tapi dulu aku waktu kecil nggak main itu karena aku tinggal di kampung. Aku tahu belalang nggak bisa kuncup) dia memilih...eng ing eng...pergi ke London belajar bahasa Inggris (iyalah, masa bahasa Skandinavia?). Itu sama sekali nggak gampang. Seriuuuusssss cuah.Bukan bahasa Inggrisnya. Sebetulnya sejak SMP aku tahu apa artinya: What's your name? How are you? I'm fine thank you (wow, aku menakjubkan). Tapi ini bener-bener lain. Cobalah untuk tanya arah atau tanya gimana cara pulang ke rumah kontrakan di East Dulwich ketika kita nggak tahu bedanya Australia ama Austria. Intinya, aku mau bilang bahwa belajar ke luar negeri itu bukan sekedar jalan-jalan cari angin apalagi kalo di negara kita sendiri sudah banyak yang masuk angin. Ketika kita benar-benar berniat untuk traveling, yang ada di pikiran kita adalah: kita akan melihat dan belajar sesuatu yang baru. Traveling beda dari sekedar turis. Perbedaannya: (1) turis sekedar dateng, injak, foto-foto, beli suvenir, traveler ya bisa sama aja sih, tapi sambil beli srabi dari masyarakat lokal berpikir "aku bisa memajukan perekonomian rakyat kecil" haha. Jayus ah. Intinya, kita berkontribusi bagi orang sekitar dan diri sendiri. Misalnya belajar budaya lokal dan berinteraksi dengan orang dari negara lain. Kalau bisa kerja sukarela sambil menyelami lingkungan yang berbeda. Atau mengajar bahasa. Atau belajar bahasa. Bukan sekedar menggerombol dengan serombongan cewek gila dari Pekalongan yang pas di pantai Thailand malah sibuk mbanding-bandingin sama pantai Pasir Kencana alias ngeBom. Pokoknya, kalau kita traveling, pikiran akan terbuka bahwa ada dunia lain di luar sana yang beda ama dunia kita, bukan cuma Dunia Lain yang penuh penampakan aja lho. (2) turis kalau pulang akan bawa oleh-oleh suvenir tapi traveler bawa oleh-oleh segudang pengalaman dan teman baru, dari berbagai negara! Meskipun oleh-oleh ini nggak bisa ditukar kupon apalagi uang kembali, setidaknya, seperti kata mastercard:priceless. (3) turis cuma tahu dateng ke bandara, duduk, naik bis sambil ndengerin pemandu wisata dan puter-puter seharian tanpa tahu kehidupan yang sebenernya di tempat yang kita kunjungi. Traveler bisa terlibat dalam hidup sehari-hari negara yang dikunjungi, karena kita akan naik kendaraaan umum, menggunakan fasilitas umum dan makan di rumah makan yang menunya mungkin nggak bisa dibaca kecuali ada orang lokal yang nerjemahin. Bukankah ini lebih seru daripada tinggal di hotel dan memesan makanan lewat telepon resepsionis?Kembali ke soal kesasar. Jadi aku kesasar di London. Kalo pernah nonton film "George of the Jungle" atau filmnya Benyamin S. "Tarzan kota" pastilah bisa membayangkan seperti apa mukaku di sana. Bukan sekedar karena London itu kota besar di Eropa, tapi karena aku belum pernah pergi kemanapun lebih jauh dari Semarang dan kalaupun ke Jakarta bukan untuk tinggal, cuma untuk nebeng duduk di mobil sama keluarga (ini jelas bukan traveling, ini silaturahmi). Bahkan waktu itu aku belum pernah pergi ke Jakarta sendiri, masih terkagum-kagum sama monas. Jadi, aku baru tahu apa itu gegar budaya. Pertama, aku nggak tahu kalau bis harus berhenti di perhentian bis. Biasanya aku lari-lari mengejar bis atau cari-cari bis yang nge-tem di terminal. Kedua, kartu perjalanan. Apa itu??? Biasanya aku bayar bis sama kenek yang njawil-njawil trus goyang-goyang uang receh di tangannya supaya bunyinya gemerincing dengan tangan dibuka. Tanda minta kita bayar. Ketiga, aku nggak bisa pake toaster. Aku pingin nasi goreng, bukan roti panggang sialan yang gak bikin kenyang. Keempat, underground. Semacam bunker? Semacam tempat perlindungan? Nama jalan? Nama makanan? Berlemak atau enggak? Sialan. Mana aku tahu itu artinya kereta bawah tanah? Dan kemana perginya? Hal-hal yang gampang dalam hidup sehari-hari tiba-tiba jadi susah bukan main. Aku nggak akan menghitung lagi, cukup memberi bayangan kan?Akhirnya, "belajar hal-hal yang gampang" ternyata menjadi hal yang paling berat dan mengubah pikiranku selamanya tentang kehidupan di luar negeri yang konon cuma indah dan menyenangkan. Aku bahkan nggak cari uang, aku 100% buang-buang uang, tapi aku sama sekali nggak merasa itu gampang dan santai. Aku berusaha keras belajar. Sistem transportasi, fasilitas umum, baca peta, buka rekening di bank, sewa-menyewa kamar, cara komunikasi yang murah dengan keluarga di rumah, mengatur keuangan, menjalin pertemanan dengan orang-orang yang sama sekali tidak tahu latar belakang kita dan sama sekali tidak bicara dengan bahasa yang sama. Dari sinilah aku tahu tentang traveling. Cara yang lain dalam memandang kata "jalan-jalan ke luar negeri". Orang selalu berpikir tentang uang. Berapa banyak uang yang diperlukan? Dan kenapa ke luar negeri cuma dihubungkan ama orang-orang kaya yang kelebihan uang? Ini yang aku bilang, terserah mau percaya apa enggak (iyalah, masak kalo nggak percaya aku suruh push up?) : kita semua bisa coba kalau kita memang mau.Bukan mungkin atau tidaknya. Pertanyaan intinya bukan berapa duit. Pertanyaannya adalah : seberapa ngotot kita pengen ngelakuin hal ini. Nggak ada yang bisa ngelawan orang yang bener-bener berusaha mencapai sesuatu. Menurutku, traveling adalah hal yang layak dicoba, meskipun itu bukan berarti hal yang paling penting. Tidak bijaksana memaksakan pergi kalau kedaan memang tidak memungkinkan, tapi taruhlah traveling sebagai "list to do" dan aku akan menunjukkan bagaimana kita melakukannya. (bersambung)

Monday, February 18, 2008

Jogja Never Ending Kristina (not Asia only)







Inilah kota yang paling kucinta sepanjang masa melebihi kota kelahiranku Pekalongan yang tidak tercinta....Jogjakarta. Kenapa bisa tertarik sama Jogja? Itu ceritanya panjang dan lama (kaya Coki-coki). Dahulu kala waktu SMP aku pernah naksir cowok yang sayangnya ga naksir aku (huhuhu sedih banget deh T-T). Trus cowok itu ternyata SMA sekolah di Jogja dan aku sempat bertahun-tahun mengira dia sekolahnya di De Brito ternyata bukan..salah info nih. Alhasil aku jadi kepengen juga kuliah di Jogja. Jadi Jogja tuh sudah jadi impianku sejak SMA. Nah makanya waktu dapet beasiswa trus bisa kuliah di Atma Jogja..aku seakan-akan mendapat durian runtuh bok (plus sakit karena ketimpa durian). Akhirnya aku menghabiskan 4 tahun dari hidupku di Jogja...what a wonderful time to live in Jogja.

Nah artikel ini dibuat buat temen-temen yang belum pernah mengunjungi Jogja supaya mempertimbangkannya sebagai salah satu tempat wisata maupun tempat tinggal. Sapa tau banyak turis dari luar negeri juga mengunjungi Jogja kan bisa menambah devisa Sultan Hamengkubuwono. Inilah beberapa keasikan tinggal di Jogja yang aku rangkum dalam artikel ini. Selamat menikmati (dibaca aja ya..jangan dimakan).

1. Buat yang mau kuliah di Jogja...biaya kuliah jelas lebih murah dari Jakarta..trus biaya hidup juga murah. Kalo mo kasih uang makan buat anak yang kuliah di Jogja, kasih 500rb per bulan aja cukup. Ini ada beberapa tempat makan yang enak dan murah.

  • Warung di sebelah kostnya Petter dulu..di daerah Tambak Bayan IV. Buka kalo malem. Murah banget karena ibu penjualnya kayanya udah kaya. Makan nasi pake ayam goreng dan es jeruk Rp 3.300 (ga tau sekarang udah naek belum) dan lumayan enak sih ayamnya. Cuma es jeruknya encer karena harganya 500 jadi kayanya jeruknya cuma satu...itupun yang ukurannya di bawah normal. Jual nasi telor juga yang dijamin lebih murah lagi harganya.

  • Kantin Cerry di Tambak Bayan...ini khusus buat cewek-cewek aja karena yang jualan cakep mirip Hwa Ce Lei makanya kantinnya laris. Di sana bisa milih2 makanan dan ambil sendiri..lumayan enak. Favoritku di situ adalah black forest ice..dulu harganya 2.500 enak..itu kaya milkshake coklat pake oreo.

  • Bakso Tong...itu di deket tong STTNAS, deeket RS Lokapala. Bakso enak ada bakso gorengnya gede. Semangkok 5.500 ditanggung kenyang. Kalo ga kenyang bisa nambah lagi. Abangnya pinter, kalo kita pesen yang macem-macem misal ga pake mie putih tapi pake mie kuning, ga pake tahu tapi pake bakso urat...abangnya bisa inget. Ga pake bakso juga dia dijamin bakalan inget.

  • Batagor depan GKN. Ini batagor paling enak menurutku sih...dulu waktu pertama beli enak banget sekarang terakhir beli jadi ga gitu enak. Mungkin si bapak yang biasa bikin udah meninggal or gimana. Harusnya diwariskan dulu ilmu membuat batagor yang enak. Tapi rasanya masih lumayan dibanding batagor sejenis di Jakarta yang umumnya kaya karet rasanya.

  • Batagor Sagan, ini enak juga..murah lagi seporsi Rp 3.000 sudah bikin kenyang. Jual bubur ayam juga dan somai. Somainya rada amis ya..mungkin kena kringet yang bikin. Tempatnya di deket pom bensin Sagan. Pasti deh tau.

  • Warung si Doel, Gejayan. Ini bagi pecinta pedes...pedes banget deh masakannya. Ga tau berapa kilo cabe untuk setiap kali masak. Yang jelas tiap habis makan si Doel ini aku jadi mbenjret2.

  • Warung ekonomis, ini murah..tapi ga gitu enak. Warung favorit para cowok karena mbak2 di situ genit2.

  • Ini warung angkringan..sangat murah..nasi sebungkus pake teri or ikan asin or tempe Rp 500. Tempat makan buat yang akhir bulan ga punya duit. Kalo yang tiap hari makan di angkringan bukan berarti dia ga punya duit lho..tapi ada dua kemungkinan..dia lagi diet or emang kiriman per bulannya ngenes banget...

2. Di Jogja hampir semua orang berbahagia termasuk para penggembala kambing, gembala bebek bahkan gembala ikan. Buktinya kalo di tengah sawah kita tanya jalan pasti dijawab dengan ramah ga kaya tanya jalan di Jakarta. Was-was ntar dikasih tau jalan yang nyasar-nyasar or malah dicap pendatang baru yang katrok dan mangsa empuk buat ditipu.


3. Pergaulan ga sebebas di Jakarta. Jadi survey yang bilang 98% cewek Jogja itu udah ga perawan dipertanyakan kebenarannya. Itu survey mungkin dilakukan di wilayah Sarkem yang tergolong kawasan mirip Kalijodoh dan sangat tidak relevan untuk dijadikan populasi survey. Kalo mau bikin survey mending di antara aku dan temen-temen sekostku dijamin 98% perawan. Yang ga perawan 2 orang...yang satunya pembantu kost dan satunya lagi mbaknya pembantu kost karena dah pada merit.

4. Ini adalah pasar Ngasem, buat para pecinta binatang..di sana banyak lho burung, ikan, kalkun, dll.

Sebenernya bingung kenapa aku suka Jogja karena ada Ngasem karena bahkan aku juga ga suka pelihara binatang. Terakhir pelihara ikan di kost, trus waktu aku baru keluar dari rumah sakit gara2 demam berdarah kan aku mo nuang galon ke dispenser..eh biasanya aku sekuat wonder woman tiba2 jadi lemes. Galonnya jatuh nimpa akuarium trus pecah dan ikannya berenang2 ke tepian,...masuk lewat bolongan bawah triplek pembatas kamarku dan kamarnya sinta..banjir deh...




5. Tinggal di Jogja membuat kita tambah beriman. Karena ga ada banyak mall dan tempat hiburan (paling nggak waktu dulu aku kuliah belum ada Century Saphir dan Ambarukmo Plaza) jadi ga ada kegiatan. Mo cari kerja sambilan juga susah. Paling banter jaga warnet or jaga gamenet yang dulu dibayar Rp 1.000 per jam. Akhirnya mencari kegiatan rohani aja deh seperti ikutan persekutuan doa, syukur-syukur sekalian cari jodoh.


6. Kaliurang adalah tempat wisata kaya Puncak kalo di Jakarta ya. Di sana kalo pergi malem2 dingin banget ..biasanya makan jadah tempe dan teh poci. Kalo bareng pacar romantis lho naek motor berdua ke kaliurang. Tapi kalo ga bareng pacar apalagi bonceng cowok yang "ga berprospek" mending jangan deh. Daripada ntar kita rugi2 harus terpaksa mencari kehangatan dengan dempel2 dia.

7. Di Jogja masih banyak pantai yang bagus dan ga ada lele kuningnya..yang jelas lebih bagus dari pantai Ngebom pekalongan. salah satu contohnya adalah pantai glagah ini. Asik lho di sana ada kaya pulau di tengah2 pantai..jadi bisa pura2 kaya Tom Hanks di Cast Away..tersesat di pulau terpencil bersama cowok ganteng. (Tom Hanks yang malang,..dia terdampar sendirian dan pas pulang eh istrinya dah sama cowok laen)

Bingung mo nulis apa lagi karena seperti kata Ko Danny ada hal yang kita ga bisa ungkapkan dengan kata-kata..cukup dirasakan. Misalnya seperti waktu itu apa..or kenapa cowok memilih untuk menikah padahal kalo dah menikah bakal dibawelin istri. Or kenapa aku tetep memilih tinggal dan kerja di Jakarta padahal hatiku di Jogja. Mungkin seperti kata penyair jaman dulu (sapa ya namanya...) bahwa cinta tidak harus memiliki (apa ya hubungannya)







Elegi Toilet

Toilet merupakan hal yang paling penting dalam hidup. Kalo ga ada toilet ntar jalan2 dan selokan ga mungkin sebersih sekarang (walaupun sekarang juga selokan ga ada yang bersih). Malapetaka deh kalo sampe kecebur selokan. Dulu di SMAku ada selokan di depan sekolah. Dan kalo jalan lagi rame biasanya kita jalan di atas pembatas selokan. Bagi orang yang tidak berpengalaman dalam modelling (alias berjalan satu garis) maka akan kecebur seperti salah satu temen sekolahku. Kasian banget, pasti dia bakalan selokanphiobia deh.

Nah karena toilet yang begitu penting, aku akan menulis review tentang beberapa toilet di mall Jakarta yang pernah aku kunjungi mulai dari yang terbersih sampe terkotor, terjorok dan terxxx (saking joroknya sampe ga bisa diungkapkan dengan kata-kata).
1. Toilet Plaza Senayan.
Ini adalah toilet ternyaman sepanjang masa. Tempatnya lumayan lapang, trus pembatasnya dari tembok jadi kalo kita lagi sakit perut dan muncul bunyi2an yang tidak diinginkan bisa agak teredam. Trus yang paling penting adalah toiletnya wangi dan ada pancurannya. Yah kan kita sebagai bangsa timur sudah terbiasa cebok pakai air, bukan pakai kertas or pakai tisue apalagi pake kapas (plis deh). Jadi direkomendasikan buat yang ga bisa boker kalo ga cebok pake air sebaiknya cuma mengunjungi Plaza Senayan.

2. Toilet Twenty One Lippo Karawaci
Ini menduduki posisi kedua karena walaupun jalan menuju ke toiletnya berkarpet dan ada pancuran, toilet ini tidak aman bagi yang tidak punya karcis 21 karena sewaktu2 bisa ditanya, mbak, karcisnya mana? Nah kalau kita tidak punya karcis ntar bisa kena risiko dipermalukan or disuruh mengambil kembali apa yang sudah kita buang.

3. Toilet di lobi hotel Citraland
Nah ini toilet sebenernya nyaman, ada pancuran dan bagus, wangi dan bersih..namun hati2 bagi kalian yang bukan tamu hotel or penampilan kurang keren. Karena kemungkinan besar akan diusir sama penjaganya. Aku sudah pernah dua kali ga diusir...eh pas lagi agak kucel diusir..malu ga sih?

4. Toilet Taman Anggrek
Ini toilet cukup wangi..sayangnya ga ada pancuran. Ada sih yang berpancuran tapi tempatnya tersembunyi jadi seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Terpaksa deh cuma pake tisu. Untungnya bersih ya jadi masih mendinglah. Ini cocok buat Ria karena dia biasa hidup gaya barat jadi gpp deh cuma pake tisu..or ga pake apa-apa yang penting ga ada yang tau.

5. Toilet Plaza Semanggi
Toilet yang untungnya bersih..tapi ga ada pancuran dan sedikit toiletnya jadi harus ngantri. Makanya hati2 buat yang kebelet pipis jangan ditahan2 takutnya kalo antri lama bisa2 kena bencana pas mengantri.

6. Toilet EX
Ini toiletnya bagus..gambarnya unik dan berwarna warni..cuma aku taruh di posisi 6 karena aku jarang ke EX. Jadi percuma bagus tapi jarang aku pakai.

7. Toilet Roxi Square
Lumayan bersih dan berpancuran, cuma sayangnya sering ada penjaganya jadi kurang nyaman buat yang sakit perut. Takut ada yang nguping.

8. Toilet Roxi Mas
Ini ngantrinya panjang. Maklum Roxi Mas sebagai pusat HP tapi toiletnya sedikit. Jadi ga bisa bebas berleha-leha di toilet.

9. Toilet Gajah Mada Plaza
Ini lumayan ada pancurannya cuma terkesan spooky, ga tau deh kenapa apa karena ga gitu rame ya. Udah gitu letaknya di pinggir2 gitu.

10. Toilet Pasar Baru
Ini termasuk parah karena toiletnya menyerupai toilet di terminal or di pom bensin. Habis itu bayar lagi kalo masuk. Perlu ditindak tegas karena kita ke toilet kan untuk menabung..masa suruh bayar?

11. Toilet Citraland
Mallnya sih ok ok aja ya cuma toiletnya parah. Terlalu banyak toilet kering kecuali yang di sebelah Gramedia. Dan kayanya cleaning servicenya suka males jadi jangan heran kalo di toilet kering ada menempel bekas-bekas yang tidak boleh disebutkan namanya.

12. Toilet Wisma Antara
Ini bukan termasuk mall tapi toilet ini perlu direview. Toilet yang sangat berguna bagi para auditor yang sedang lembur dan pengen tidur sejenak. Boleh memejamkan mata di toilet karena pada umumnya bersih. Ada 2 yang berpancuran dan 2 yang ga ada pancurannya.

13. Ini menduduki peringkat terakhir..pas dengan nomornya..nomor 13 jadi ini merupakan toilet yang last but least alias sangat memprihatinkan. Jadi pemenang untuk the worst toilet adalah ..jreng 10000x Toilet di lantai 5 kantorku. Kenapa aku bilang sangat jelek adalah karena sangat kotor..baik di lantai maupun di dudukan toiletnya..sudah gitu dulu sering ada ranjau karena airnya sering mati. Jadi bisa dibayangkan betapa menderitanya kita semua. Yang paling memprihatinkan adalah karena banyak orang katrok yang ga bisa pake toilet duduk jadi selalu jongkok di atas toilet jongkok dengan masih memakai sepatu or sandal. Keterlaluan bukan..bagi orang-orang yang sudah kekota-kotaan merupakan penderitaan untuk duduk di dudukan toilet yang penuh bekas sepatu or sandal dan dicurigai bisa menimbulkan jamur di pantat kita yang duduk. Solusinya ada dua yaitu tetep duduk tapi sebelumnya harus membuang tisu lebih banyak untuk membersihkan bekas sandal...(ini tidak ramah lingkungan lho karena tisu dibuat dari serat kayu pohon) atau mengikuti jongkok di atas toilet dengan risiko kalo kita kelebihan berat badan bisa membuat toilet menjadi pecah dan jadi seperti tragedi toilet jongkok yang pernah diforward di email-email.

Jadi kesimpulan dari elegi toilet ini adalah tolonglah bagi yang suka jongkok di toilet harap memperhatikan nasib kita dan pantat2 kita...belajarlah duduk di toilet or paling tidak kalo mo jongkok tolong sandal or sepatunya ditinggalkan dulu kan ga ilang juga.

Tattoo..Naughty or Sexy?

Omong-omong soal tato..aku dulu waktu masih alim ga tertarik ama yang namanya tato karena tato identik ama preman. Liat aja di film2 pasti gengster tuh bertato naga di punggung yang serem banget. Tapi trus pas liat Meteor Garden aku liat si Barbie Hsu (aka San Cai) kok ada tatonya dan keliatan bagus. Ditambah lagi aku baca chicklit lupa judulnya pokoknya yang ngarang Meg Cabott (salah satu pengarang favoritku), tokoh ceweknya seorang kartunis yang punya tato di pergelangan kaki..tatonya kucing Wundercat ( kucing yang jadi tokoh utama di kartun dia). Nah suatu hari si cewek ini (lupa namanya) satu pesawat sama cowok ganteng (lupa namanya juga) dan kesan pertama si cowok ganteng adalah cewek itu sama sekali nyebelin..tapi tato kucingnya itu menari2 di matanya dan cowok itu langsung terpanah karena tato itu begitu seksi. Nah trus aku lagi liat film mandarin di Jak TV..judulnya Fly Butterfly Fly..tentang cewek yang ibunya sakit. Dan dia punya tato kupu2 di pergelangan kakinya...namun dia punya bos yang bilang kalo dia tuh ga bakalan naksir ama si cewek yang bertato itu karena cewek bertato pasti cewek ga bener...and..guess what? si bos itu akhirnya malah naksir..sampe ngejar2 lagi...jadi kesimpulannya cewek bertato adalah seksi.


Itulah sebabnya kenapa aku pengen tato..eh sebenernya yang film Fly Butterfly Fly itu joko sembung bawa kursi (ga nyambung, kursi...) sama rencana tatoku karena pas nonton film itu aku udah bertato. Pokoknya alasan aku bertato karena kepengen aja...sama aja kaya tindik telinga dan tindik hidung, dll tato adalah seni yang perlu dilestarikan...karena kalo nggak ntar para penato bisa kehilangan mata pencaharian.

Ini adalah tatoku..ada di tempat yang ga bakalan keliatan sembarangan kecuali aku sengaja memperlihatkannya. Tato itu aku buat di Jogja...kenapa di Jogja? Karena pasti lebih murah daripada di Jakarta. Itu juga sekalian aku datang ke wisuda Petter. Bagaimana cara mencari tempat tato yang aman tentram dan sentosa dan bebas penyakit? Caranya adalah..kirim lima bungkus Indomie....Jangan diikutin lho..caranya adalah lewat internet. Itulah gunanya ada internet..bisa cari apapun lewat internet. Makanya bagi yang mo jualan mending promosi lewat internet. Murah dan bisa menjangkau banyak orang (ini yang dibilang pembicara ga tau namanya sapa waktu seminarnya Tung Desem kemaren). Nah aku searching di google dengan keyword tato Jogja...ntar kan keluar tuh berbagai macam artikel. Dari situ aku menemukan Toxic Tattoo yang paling banyak disebut2. Akhirnya aku dapet alamatnya. Pas ke Jogja aku muter2 cari alamatnya..yang ternyata udah pindah (internet bisa juga ga update) tapi di tempat lama itu dapet brosur tempat barunya. Akhirnya setelah bersusah payah ketemu juga Toxic Tattoonya....


Di sana disambut ramah ama istrinya Munir (si penato) dan ditanya mo gambar apa. Aku bilang pegnen gambar bunga matahari (ini bunga favoritku yang kata Thomas temenku artinya adalah I always look at you...aduh romantisnya). Trus si mbak itu..jreng 1000x juga cari gambar bunga matahari lewat google. Setelah ketemu gambar yang tepat..dia gambar di kertas kalkir..habis itu baru dipindahin ke bagian tubuh yang mo ditato. Takut juga sih pertama2...tapi kata si Munir..ditato tuh ga lebih sakit daripada dipencetin jerawatnya pas difacial. Jadi pengalaman ditato tidak seserem yang aku bayangin walaupun menurutku masih lebih sakit ditato daripada di facial. O iya tatoku harganya 120rb :p. Buat informasi aja sih.

Yang di sebelah ini adalah tato si Ria. Menurutku dia mungkin terinspirasi dari cewek yang maen Fly Butterfly Fly. Tatonya dia juga di tempat tersembunyi yang ga bakalan keliatan orang kecuali dia sengaja pamer. Kabarnya dia ada rencana untuk berbikini ria di pantai Ngebom Pekalongan dan bikin heboh. Padahal di Pekalongan sangat jarang cowok yang keren..apalagi di pantai. Kalau ke pantai paling banter ketemu ama orang jual ikan bakar..yang mungkin lebih keren kalo berdandan ala Baywatch di pantai Thailand.

Sunday, February 17, 2008

My Dram Book (Updated)

1. Impianku yang pertama adalah juga impian setiap wanita yaitu "MENIKAH" di Oktober 2009.
Kata Ko Danny dari survey di seluruh dunia, hampir semua cowok tidak pernah pengen merit dan dari survey di sluruh dunia juga hampir semua wanita sangat ingin merit. Wanita akan terus kuatir sampai akhirnya dia menikah sementara pria tidak pernah kuatir sampai akhirnya dia menikah. Bener2 kontradiktif ya..namun aku tetap menjunjung tinggi pria yang menikah karena aku pengen menikah...bingung kan hehehe...
Pesta pernikahan idamanku adalah...ntar aku pake tiara dan rambutku digerai (ga tau deh mungkin apa nggak di jkt rambut digerai karena panas banget..bisa2 make up luntur..ga jadi ratu sehari lagi deh tapi jadi kuntilanak sehari) dan Petter pake jas broken white dan pake mahkota juga..jadi kita kaya King and Queen beneran.


2. Punya rumah sendiri..yang kurang lebih sama kaya rumah sebelah...rumah tingkat..ga usah gede2 amat yang penting nyaman dan bisa bikin betah di rumah. Dan yang paling penting jangan sampe banjir...mati aja kalo kebanjiran mulu...barang2 rusak..harus ngungsi..udah gitu tau sendiri banjir di jkt gimana..jorok banget..banyak yang kuning2 melayang2..hii..





3. Punya mobil jaguar...tapi setelah dipikir2 itu tidak realistis ya apalagi di jakarta kalo punya mobil bagus ntar malah kebaret2 bajaj ..kendaraan yang ga tau kapan mo belok, berhenti or mundur (emang bajaj bisa mundur?). jadi aku pengen punya mobil aja yang bisa buat ngangkut sekeluarga kalo mo jalan2 or pulang kampung.



4. Gambar di sebelah adalah pemandangan depan rumahnya Catalin di Pausesti Maglasi, Romania. Catalin adalah temen chattingku sejak sma yang masih kontak sampe sekarang. aku pengen honeymoon pergi ke sana..bagus ya...kesannya tuh kaya di kartu natal..kalo di depan kostku pemandangannya jalan yang selalu ribut karena banyak bajaj lewat...makanya ntar aku harus bisa melihat langsung pemandangan di rumah Catalin..secara langsung bukan cuma lewat foto.

5. Beliin rumah buat papi mamiku..kasian masa ga punya rumah sendiri..tiap tahun harus perpanjang kontrak..belum kalo pemilik rumahnya reseh trus ga boleh perpanjang kontrak jadi pindahan mulu...dulu paling inget pas pindahan naek becak..soalnya ga punya mobil. jadi si surip (tukang becak langganan papiku soalnya dulu dia kenek papiku pas papiku jadi sales tepung beras Nutu) tuh sampe seharian ngayuh becak bawa lemari dll..sampe sakit dia. Kasian dan ngenes banget ya..cuma dibayar dikit sampe sakit lagi.

6. Nguliahin adek2ku biar lulus S1. Soalnya jaman sekarang kalo cuma lulusan SMA kasian. Cari kerja susah..cari pacar apalagi...temenku aja kalo cari pacar minimal harus S1 biar ga malu2in kalo dikenalin ke keluarganya. Apalagi kalo katrok..wah tambah malu2in..mending diumpetin aja di kampung.

7. Punya album duet bareng Petter. Terserah mo dijual or mo disimpen sendiri or dijadiin suvenir pernikahan. kayanya asik kalo jadi kaya Robert and Lea or Anang dan Krisdayanti..bisa punya album bareng pasangannya. malah bisa dijadiin mata pencaharian tambahan kan...kalo temen ada yang mo merit ntar bisa jadi wedding singer..walaupun ga dijamin ntar para tamunya jadi kehilangan selera makan or nggak. kaya aku kemaren2 pernah dateng ke meritnya temen smaku..wedding singernya jelek banget d..sampe ada yang bilang...aduh..mending diem aja deh daripada nyanyi...bikin ga napsu makan aja.

8. Mengarang buku anak-anak. Sejak dulu aku suka ngarang cerita baik tulisan maupun lisan..tapi seringnya sih lisan..alias bercerita antar teman..sampe pada ngatain aku HBS (hiperbola sekali..istilah sinta dan uling) padahal itu karena aku ga punya tempat curahan hobi aja..makanya blog ini dibuat. Dulu aku pernah ngarang cerita putri mutiara, siluman ayam, dll..tapi ga pernah tamat...Sebenernya pengen juga jadi pengarang novel Harlequin gitu tapi pengalaman bum2ku belum ada jadi ga bisa dideskripsikan lewat tulisan.

9. Travelling ke Eropa. Pengen travelling soalnya alasan utama adalah pengen liat salju. Alasan selanjutnya karena bosen di sini pemandangannya itu2 mulu. Pengen ngerasain White Christmas...

10. The last but not least...I want to be HAPPY in everything i do and have....Resepnya sebenernya gampang...selalu bersyukur dan berpikir positif..ini yang lagi aku usahain untuk selalu dilakukan..

Impianku sebenernya bukan cuma 10 ini..tapi ada tak terhingga..tapi ntar blognya isinya cuma ngalor ngidul impianku doang..jadi aku tuliskan 10 besar (kaya 10 Perintah Allah).

.

My Dream Book


Dream book adalah buku yang isinya impian2 kita yang ingin kita capai. Aku baru baca kalo dream book itu penting setelah baca buku The Secretnya Rhonda Byrne...tapi duluuu..banget..tahun 2002 aku pernah bikin dream bookku sendiri tentang pasangan hidup seperti apa yang aku inginkan. Dream book itu aku buat sebelum aku punya pacar dan kriteriaku tentang pacar yang aku inginkan adalah:


1. Lahir tahun 1981-1983.

2. Rambut lurus.

3. Bisa main musik

4. Suaranya bagus.

5. Tinggi antara 165-175 cm

6. Suka bola

7. Selera humornya tinggi

8. Pintar olah raga

9. Dewasa

10. Lebih pintar dari aku

Trus sisanya aku lupa....hehehe...nah setelah itu beberapa bulan kemudian aku mendapat pacar namanya Petter Sanjaya....dan dia memenuhi semua syarat yang aku sebutkan...kecuali yang nomor 10 karena IPK ku lebih tinggi dari dia hehehe...mukjizat kan? dulu aku pikir itu cuma mukjizat..tapi di buku The Secret disebutkan supaya kita membuat daftar impian kita karena dengan membuat daftar itu..kita punya keinginan yang spesifik. Dan otak kita juga hanya menerima keinginan yang spesifik. Misalnya ya...pernah ga mikirin sebelum tidur..besok mo bangun jam berapa? Nah kalo aku seringnya ya..misal pengen bangun jam 7..ntar pasti jam 7 itu otomatis bangun walaupun ga nyetel alarm..Tapi seandainya kita bilang pengen bangun sepagi mungkin...otak kita juga bingung..sepagi mungkin itu jam berapa? jam 7,8,9 juga termasuk pagi...bisa jadi kita malah ga bisa tidur..or tidurnya kelamaan (kalo ini cerita aku dapet dari seminar Financial Revolutionnya Tung Desem Waringin). Nah makanya sekarang aku mo bikin Dream Bookku untuk tahun ini dan tahun2 ke depan...ntar kalo sudah tercapai pasti aku sampaiin di blog ini..dan akupun yakin kalo pasti tercapai ....



Btw..biar ga pada penasaran...inilah foto cowokku ...silakan diliat..sesuai ga sama dream bookku dulu...FYI..dia lahir tahun 1983 dan tingginya sekitar 170cm...bisa maen basket..maen gitar...suka bola (maen sepak bola) dan pinter nyanyi juga...ntar aku pasang juga lagunya di blog ini kalo bisa..








Dream bookku yang sekarang akan aku buat setelah ini biar ga kepanjangan dan boring bacanya oce...peace

Thursday, February 14, 2008


Yang Bisa kita pelajari dari buku....

Kata Tantowi Yahya, buku adalah jendela pengetahuan. Dia betul banget. Aku sudah baca beberapa buku dan ternyata intinya sangat mendalam baik dalam filosofi hidup maupun dalam memberikan pencerahan jiwa....

1. The Sands of Time, Sidney Sheldon


Buku ini mengajarkan bahwa biarawati pun bisa dapet cowok ganteng. Caranya: pertama tunggulah biara kita digerebek tentara. Trus ikutilah gerombolan pemberontak (usahakan yang cakep-cakep orangnya). Kemudian mulailah minta perlindungan pada mereka, karena cowok-cowok pemberontak biasanya suka pada biarawati. Apalagi kalau biara mereka digerebek gara-gara curiga menyembunyikan pemberontak. Pastinya mereka wajib dong, minimal kasih makan lah.

2. Merpati Tak Pernah Ingkar Janji, Mira W.

Pelajaran dari novel ini adalah bahwa tidak semua keinginan kita bisa tercapai. Kadang-kadang kita harus berkorban untuk orang lain. Misalnya saja kita ingin jadi biarawati tapi Bapak kita terlanjur sudah menjodohkan kita dengan seorang cowok karena alasan-alasan tertentu, terima saja. Jangan memaksakan kehendak kita kepada orang tua. Dosa. Nanti paling bisa kita bayar dengan menjadikan anak kita pastur. Impas kan?

3. Detektif Conan, Aoyama Gosho

Hati-hatilah terhadap mafia berjubah hitam! Mereka bisa memaksa kita minum obat yang membuat kita kecil kembali. Tentu saja peringatan ini tidak berlaku buat orang yang masa kecilnya tidak bahagia dan ingin mengulangi lagi. Kalau begitu justru nasehatnya adalah: carilah orang-orang aneh mencurigakan berbaju hitam. Pastikan bukan lagi syuting iklan Clear. Sisi positif dari komik ini adalah: kalau kita menjadi kecil, kita bisa mandi bareng atau tidur bareng dengan cewek yang kita taksir tanpa dianggap kurang ajar. Sayang pengarangnya meninggal sebelum komiknya tamat...

4. Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari

Tidak semua orang desa itu tidak cantik dan ndeso, terutama kalau namanya Sri (^_^). Meronggeng itu tidak baik. Bisa-bisa kita dianggap membela PKI dan diciduk tanpa alasan yang jelas. Apalagi kalau pacar kita menjadi tentara. Pastinya menyedihkan karena tidak bisa menyelamatkan kekasih yang dituduh "membela PKI" cuma karena dia seorang ronggeng. Lalu akhirnya kita bisa jadi gila....Menyedihkan sekali buku ini. Tapi bagus banget. Terbagus sepanjang masa!

5. The Beach, Alex Garland

Kalau kita backpacking ke Thailand, janganlah berusaha mencari pantai-pantai pribadi tersembunyi. Jangan-jangan malah jadi korban orang-orang yang gila rahasia dan petani ganja. Lebih baik ikutan aja sama orang-orang yang memenuhi pantai-pantai umum. Meskipun nggak ada privasi dan dipastikan "dipalak" ama orang lokal karena dianggap sama aja sama turis bule, setidaknya kita banyak teman, aman dan bisa menikmati memandang cowok-cowok keren yang mungkin pernah training sebagai penjaga pantai. Bring Baywatch to live!


6. The Secret, Rhonda Byrne

Menurut Rhonda, apapun yang kita pikirkan akan dikembalikan kepada kita oleh alam semesta.
Jadi, kita harus berpikir positif bahkan menggambarkan keinginan kita secara nyata dan percaya bahwa kita sudah memilikinya. Kata dia lagi, alam semesta ini seperti katalog yang gratis. Bayangkan: gratis! Belanja di mall aja masih harus bayar parkir kan kalaupun nggak beli apa-apa. Karena gratis, apa salahnya dicoba? "the Secret and Body" bilang kalo kita memiliki pikiran-pikiran "kurus" kita bisa memiliki tubuh ideal. Sekarang, gambarkan secara nyata tubuh ideal itu seolah-olah kita sudah memilikinya!----> keterangan foto: itulah foto Ria yang sesungguhnya



Tentang Pengarang


Blog ini adalah kolaborasi kita....

Seperti penyayi-penyayi yang bikin album duet atau album kenangan sama-sama, inilah album kita. Isinya nggak ada unsur seninya, apalagi pengetahuan ataupun hal-hal yang penting lainnya. Dijamin isinya omong kosong. Jadi kalo baca nggak usah pake mengerenyitkan dahi karena percuma, mbaca blog ini nggak akan bikin pinter. Nambah wawasan aja nggak karena hanya dibuat berdasarkan pengetahuan penulisnya yang hiperbola belaka.

Sedikit profil penulis, Kristina Melani Budiman, mulai sekarang dipanggil Kristina aja, adalah cewek "hot" yang hobinya ngomong. Kata-kata yang dikeluarkannya bisa mencapai 100 kata per menit plus muncrat-muncratnya, jadi jangan pernah nantang dia main "tonguetwister" atau adu mulut atau adu jangkrik (ini nggak nyambung). Pokoknya akan sulit sekali mengalahkan cewek yang satu ini. Nama aku Sri Riyati Sugiarto, mulai sekarang dipanggil Ria, dan aku bersedia berkolaborasi dalam blog ini karena alasan kewarasan pembacanya. Kalo Kristina udah mulai bicara yang ngelantur, nggak jelas arahnya, tidak memenuhi fatwa MUI tentang pornografi dan pornoaksi, dan penuh dengan omong kosong yang nggak masuk akal, di sinilah peranku dibutuhkan. Untuk membuat tulisan kita tetap logis, ilmiah, masuk akal, memberi pengertian yang mendalam dan tidak merusak akhlak pembacanya (huek cuih...ini malah kedengeran kaya omongan Bang Rhoma). Anti judi dan tidak pernah begadang. Menurut Lao Tse, butuh Yin dan Yang dalam segala sesuatu. Kalo Kristina Yin akulah Yang, supaya blog kita tetap seimbang seperti alam semesta. Kristina Yin Pop foto Studio (atau tahu Yin) dan aku Yang orak patiyo waras.

Kalo udah begini pastilah bisa diramalkan seperti apa jadinya blog kita nanti. Perasaanku jadi nggak enak....

Kenapa Bikin Blog?

Alasan kita bikin blog ini sebenernya simpel banget: menyalurkan hasrat terpendam akibat kurang kerjaan. Sebenernya aku sih yang kurang kerjaan, karena pengangguran penuh waktu. Kalo Kristina dia banyak pekerjaan, tapi prioritasnya selalu "kerjaan sampingan" alias kerjaan nggak penting seperti nulis review dan blog yang bikin penuh Friendster dan Facebook dengan sampah-sampah tulisan. Makanya beruntunglah ada blog internet, konon si Kristina ini nggak punya buku (lebih mengenaskan daripada anak-anak di Kamboja deh) jadi untung banget dia hidup di abad 21 dimana internet sudah ditemukan. Oya, menurutku internet adalah keajaiban dunia ke-8 dan penemuan yang sangat hebat (meskipun aku nggak tahu siapa penemunya) setelah penemuan Penicillin. Coba aja kalo nggak ada internet, gimana kita bisa mesen tiket murah, cari info tentang artis-artis dan kontak-kontak ama temen-temen lama ato cari jodoh tanpa ketahuan? (aduh malah ngaku deh). Sebelum aku melenceng tentang "fungsi internet bagi orang-orang kurang kerjaan" dan dibilang joko sembung bawa kursi, mending kita akhiri postingku sampai di sini saja dan selamat membaca!

Wednesday, February 13, 2008

Our First Meet

Gaya banget judule nganggo inggris padahal isine boso jowo campur indonesia seng ora EYD babar blas. Pas kuwi aku isih imut...durung ngerti opo kuwi bum2 :p nembe mlebu SMU St. Bernardus kita yang tercinta...tercinta soale bukan sekolah favorit dan unggulan..jadi nek pinter sithik mlebu kono dadi selebritis dadakan dan disayang guru. Terbukti pas kelas 1 kuwi aku iso rangking 1. Mukjizat wes padahal biyen pas SMP paling banter rangking 5 ..opo maneh pas SD..paling banter rangking 6 ketokke. Wong seng pinter2 podo mlebu SMU 1 or neng luar kota koyo Loyola, Karangturi, dsbnya.

Kelas 1 ono 5 kelas...nah aku kenal rangking 1 ne tiap kelas..asale konco SMPku kabeh..kelas 1-1 kan aku dhewe (ora bangga si asale saingane sithik), kelas 1-2 Lanny, kelas 1-3 Yuanita, kelas 1-4 Noviana..nah seng kelas 1-5 ke aku rak kenal...jarene si jenenge sri sri sopo kuwi dhek limpung...dadine aku penasaran wongE seng ngendi. Pertama ndelok si kesan pertama wongE cilik (dalam hatiku..mesti kuper karo katrok ke wongE..sombong nemen si aku)

Kelas 1 rak tau omong2 an karo Sri sopo kuwi...nah nembe kelas 2 aku kan neng sekolah numpak pit...(rak dhuwe duit nggo numpak becak asale)..neng parkiran pit kuwi aku ketemu karo sri sopo kuwi...lha berhubung aku ke wongE ramah (dudu rajin menjamah lho) yo wes aku nyapa..."Sri Riyati ya?"..sambil senyum2..
eh jebule sri sopo kuwi ramah juga..trus yo wes kenalan. Bar kuwi janjian nonton The Juror..numpak pit juga...ternyata The JurorE wes rak main..onone Wild Things..yo wes nonton kuwi...untung filmE apik juga. Sejak kuwi ngobrol2 kok cocok juga...Seng gawe cocok juga asale podo2 seneng boco buku (terutama novel Harlequin seng akeh romantisE xxx).

Kelas 3 jebule sekelas karo Sri (wes kenal cedak jebule undangane Ria..isin coE duwe jeneng ndeso koyo Sri) sekali lagi Thanks to Bernardus ...kebanyakan murid milih jurusan IPS..jadi kelas IPA cuma satu doang...(ganti Indonesia ah). Sekelas ama Ria belum tentu bisa sebangku....soalnya kita sama2 over cerewet...pernah sebangku bareng pas pelajaran kimia...karena kita ngerumpi jadi dipisahin..nah pas kelas 3 ini Ria, aku dan 3 orang laen membentuk genk namanya GL Team..anggotanya Melia, Noviana, Yuanita, Ria dan aku. Kegiatan GL Team salah satunya adalah membuat daftar 10 cowok keren yang isinya adek kelas semua hahaha..jadi kangen sama mereka semua...sayang pas lulus terpisah semua....si Melia kul di Salatiga...Novi di jkt, Yuanita di Sby, Ria di Semarang dan aku di Jakarta....sekarang Melia dan Novi dah pada merit..aku kapan yaa..lho kok jadi curhat...

Ceritanya sudah melenceng..singkat cerita selama kuliah tuh jarang ketemuan juga ama Ria..di Jogja dia pernah sekali ke kostku...aku kenalin ama kecenganku di Jogja yang dia bilang ga keren..(emang ga keren sih..untung pacarku sekarang bukan dia). Trus di Jkt juga dia sempet dateng...untungnya dia ga berubah ya walaupun dah jadi dokter (penampilannya ga mercayani kalo dia dokter)

Topiknya ganti about Ria...Ria adalah orang yang selalu melakukan apa yang dia inginkan..seakan2 ga ada beban..dan itu yang bikin aku iri ama dia...tapi walaupun begitu aku tetep bersyukur atas hidupku sekarang...Ria satu2nya temenku yang bisa bikin aku ngobrol tentang apa aja termasuk yang tabu2...mungkin karena dia sempet lama juga di Inggris yaa..jadi bukan tipe orang yang jaim..trus Ria cewek yang mandiri..apalagi berkat pengalamannya di Papua..dan seorang diri melanglang buana..salut sama Ria..ini pujian lho...mungkin kesamaan aku ama Ria cuma dari cerewetnya dan selera yang aneh..(Ria btw selera cowokmu juga sama anehnya ama aku lho...)..walaupun kita ga nyambung soal selera musik..film dan beberapa buku..tapi kalo hanging out bareng dia selalu menyenangkan (kecuali pas aku lagi PMS). Ria seorang yang membuat hidupnya ga biasa2..sehingga banyak orang yang tercengang.,,tapi aku nggak..karena sebenernya aku juga selalu ingin membuat hidupku tidak biasa2...ya walaupun aku ordinary girl..tapi aku ingin punya extraordinary life. Sampai sekarang Ria belum menemukan cowok yang bisa mengimbangi dia..karena susah cowok biasa mengimbangi dia..cowok itu harus smart...suka yang aneh2 juga..ga konservatif...suka travelling...dan punya selera humor..jadi cowok2 yang katrok..apalagi yang ga tau bedanya duit 10rb dan duit 100rb..jangan berani2 deketin dia

Apalagi ya..aku jadi bingung kalo nulis testimoni buat seseorang..tapi khusus buat kamu aku bikinin...

Pesan pengarang...sori ga bisa nulis lebih panjang lagi..secara ini masih jam kantor dan sebenernya closing november masih menunggu...

Comment dari Ria yang aku masukin aja karena panjang banget:

Woi aku mau kasih comment juga waktu pertemuan pertama kita. Enak aja aku dibilang katrok. Inilah pertemuan pertama kita menurut versi Ria:

Aku masuk Bernardus karena terpaksa. Gara-gara mau daftar sekolah unggulan PeDe banget nggak nyabang jadi pas nggak ketrima semua SMU sudah tutup kecuali Benardus yang entah kenapa buka gelombang kedua. Mungkin guru-gurunya tahu kali ya, pasti ada siswa-siswa culun yang lupa nyabang trus nggak ketrima, mari kita tampung di dengan sedikit kenaikan uang sekolah. Pasti deh, aku bisa bayangin tuh ketua yayasannya Santo Bernardus tiap tahun ngisep cerutu sambil ngitung uang trus buat kipas-kipas dengan jari yang penuh cincin akik kelima-limanya. Wuah, gambaran mafia sempurna.

Eniwei, di Bernardus ini aku memang plonga-plongo karena nggak ada temenku dari desa Limpung yang sama-sama masuk ke sana. Dulu temenku orang-orang kampung Ngaliyan, Kalangsono, Tembok, Ndlisen, Karangsaru, Kalisalak, Rawasari, dan sebagainya termasuk orang baik-baik yang kalau pagi-pagi berangkat sekolah sore pulang ke kampung naik Angpedes (angkutan pedesaan, kaya colt tapi tempat duduknya hadap-hadapan. Tempat duduknya jarang kliatan karena saking penuhnya penumpang lebih sering gelantungan di pintu, jadi lebih mirip truk daripada colt). Tapi di Bernardus aku merasa kaya pindah ke nereka. Orang-orangnya bicara lebih kasar, suka kebut-kebutan naik motor, punya ‘bahasa gaul’ sendiri yang aku nggak ngerti, dan aku nggak pernah liat orang pacaran secara terbuka sebelumnya. Di kampung, kalau orang kaya gitu bisa digerebek hansip. Belum lagi geng-gengan dan perbedaan ‘status sosial’ yang lebih kentara di kota daripada di SMP negeri 1 Limpung. Alhasil, aku memang kagok, bukan katrok. Kan namanya juga pindah ke “agak” kota. Trus aku tuh sebenernya berusaha keras cari temen karena semua orangnya baru di SMU, tapi nggak terlalu gampang karena ada geng dan perbedaan itu tadi. Kalau kita nggabung sama orang yang sudah punya temen akrab malah nanti dikira ngerebut. Lucu ya anak SMA, kayak pacaran aja.

Suatu hari di tempat parkiran sepeda, ada anak rambut panjang dengan mata kayak rubah (sori SARA nih) yang tiba-tiba nanya, “kamu Sri Riyati ya?” Aku pikir, darimana dia tau wong label namaku belum dijahit. Apalagi nggak ada orang yang manggil aku nama lengkap gitu kecuali guru yang lagi ngabsen. Oya, aku dipanggil Ria bukan karena malu namaku Sri. Sudah aku bilang, aku bangga dengan namaku. Sri itu artinya bagus banget yaitu “orang yang nggak katrok dan sexy, bahenol, mulus sekali”. Aku dipanggil Ria karena adikku juga Sri. Ini total kesalahan ortu yang nggak bisa mikirin nama lain sekalinya udah dapet nama yang bagus sekali tentunya. Aku bilang iya (masak mau bo’ong?) dan karena kita berdua sama-sama naik sepeda, kita sering sekali pulang bareng-bareng. Kenapa akhirnya kita berteman? Aku harap kita punya alasan yang menyentuh kayak misalnya “dia menyelamatkan aku dari anak-anak nakal” atau “dia menjodohkan aku dengan bintang basket” tapi sayangnya enggak sama sekali. Kita berteman karena Kristina ini semangat banget kalau cerita sampai muncrat-muncrat dan meskipun matahari bersinar panas terik tidak menghentikan kicauannya. Jadi kalau kita pulang sekolah dalam keadaan laper, cape dan kepanasan tapi sayang nggak ada mobil berAC plus supir yang akan menjemput kita, solusinya: kita harus punya seseorang yang membuat kita tetap semangat untuk nggenjot sepeda! Kadang-kadang, kalau bangun pagi aku males banget untuk berangkat sekolah (makanya aku sering telat) karena ngantuk banget dan aku sering mengibur diri: sabar aja, nanti siang jam 2 aku akan di sini lagi. Lalu memberi ciuman “sampai ketemu lagi jam 2” buat bantalku. Jadi bisa bayangin kan betapa ngantuknya aku tiap pulang sekolah. Nah, suara si Kristina ini mirip ama kaleng Kong Guan teyengen yang dipukulin pake sumpit besi. Kecepatannya sama kalo kita denger ujan deres di bawah atap seng. Jadi dengan Kristina di sampingku aku akan punya tenaga untuk cepet-cepet nggenjot sepeda ke rumah dan nggak pake ketiduran di jalan. Ha-ha.OK. Peace Kris. Sejujurnya Kristina ini orang yang luar biasa baek. Ini bukannya untuk memperbaiki paragraf sebelumnya dimana aku menghina-dina dirinya. Ini betul. Dia nggak pernah nolak kalo dimintai bantuan apapun, dari nganteriin kemana sampai nyiapin apapun. Waktu nginep di rumahnya, dia bikinin aku nastar (dia bantu maminya bikin kue). Sebenernya itu pesenan tapi aku dikasih juga. Aku suka banget nastar. Trus pernah suatu kali, kalkulatorku kecemplung selokan. (Bernardus ini penuh selokan, di depan dan di samping sekolah ada selokan. Ini konon karena lokasi sekolah sebelumnya rawa-rawa jadi tempat aliran air. Bagusnya, pas musim ujan biasanya sering banjir jadi sering libur). Aku nggak bisa ngapa-ngapain karena syok. Tapi si Kristina dengan sigap ngambil kalkulatorku dan bilang “mungkin masih bisa dibetulin”. Menakjubkan bukan???? Trus ini yang terakhir (biar dia nggak langsung kejedot eternit) Kristina ini cerdas. Dia nggak pernah mikir kapan belajar, dia nggak pernah ambil pelajaran tambahan atau les karena sibuk bantuin ortunya cari duit, tapi nilainya nggak diragukan lagi. Aku pernah nanya waktu SMU apa yang dia lakuin setiap bangun pagi. Dia bilang aku boker dulu, trus baca komik bentar (kan pulang sekolah udah skalian mo dibalikin) trus ndengerin musik trus apalagi aku lupa. Yang jelas dia sama sekali bukan tipe yang obsesif. Santai tapi kelar. Oya, emang bukan tipe yang ngotot. Tapi kalo bicara, jangan tanya. Dia ngotot, dia cerewet, dia melebih-lebihkan dan nggak mungkin ada yang bisa menandingi keceriwisan dia.

Sekali lagi peace Kris!

Jam

Sejujurnya, inilah Ria dan Kristina...

Ria dan Kristina, sama-sama punya ide-ide yang nggak masuk akal saking nggak bangetnya pikiran kami berdua. Obrolan kami ini, berkat kemajuan jaman dan menjamurnya aplikasi internet (hiduplah Indonesia Raya!), kami sekarang bisa tuangkan di blog. Dulu kami suka ngetik-ngetik pake mesin ketik manual di belakang kertas HVS A4 bekas fotokopian. Tapi tetep aja kami tidak berhenti menulis. Kata pepatah: setipis-tipisnya tinta masih lebih tajam dari ingatan manusia. Kata Pramoedya: menulis berarti memetakan sejarah. Halah, kalo tulisan kita mah sebenernya gak ada hubungannya ama sejarah. Cuma mengukirkan betapa masa muda kami ini sangat indah. Dan jelas nggak mutu isinya. Jadi, mending kalo sisa-sisa waktu dan pengen baca yang tidak terlalu berguna sajalah baru buka blog kami... Tapi apapun komentar, masukan dan pendapat teman-teman, semuanya adalah cendera mata yang indah buat kami...

Ria dan Kristina (hualah, koyok undangan penganten. Amit2 deh. Lesbong juga pilih-pilih ah...)

About Us

My photo
pindah2..tergantung mood, Indonesia
Sri Riyati Sugiarto (aka Ria) adalah cewek kelahiran limpung..(pinggiran kota Pekalongan)..habis sekolah di SMU St. Bernardus Pekalongan trus kuliah kedokteran di Undip Semarang..sementara Kristina Melani Budiman (aka Kristina) juga lahir di Pekalongan trus satu SMU ama Ria dan kuliah di Atma Jaya Jogjakarta. kami kenal di kelas 3 SMU tapi mo duduk bareng selalu ga bisa gara2 terlalu cerewet dan kalo duduk sebangku selalu bikin keributan karena hobinya menggosip jadi terpaksa sampai sekarang tidak pernah duduk bareng..untungnya kita ga satu kampus :p