Monday, January 24, 2011

Trah Kerajaan Kedokteran

Pada jaman dahulu kala tersebutlah suatu kerajaan di negeri yang nun jauh di sana. Kerajaan ini tidak dipimpin oleh seorang raja, karena konon menganut paham demokrasi yang bebas. Meskipun katanya demikian tapi biasanya yang bertahta tetaplah bertahta atau minimal pensiun kaya raya dan sudah menghasilkan sebuah dinasti. Namanya kerajaan kedokteran atau disingkat KDRI (Kerajaan Kedokteran Republik Indonesia, bukan KDRT lho yah. Gak pas sih, tapi ya sudah, kita kan gak bener-bener demokrasi, Jenderal). Di negeri ini kasta ditentukan oleh darah. Untuk memasuki padepokan Residensi orang-orang dibedakan dalam trah sebagai berikut:
  1. Orang yang memilki hubungan darah langsung dengan penguasa/pemimpin dinasti/keluarga kerajaan = darah biru (congenital cyanotic disease)
  2.  Orang yang tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga kerajaan = darah lumpur (muggle blood/mud blood)
  3. Orang yang menikahi anak anggota kerajaan supaya bisa masuk padepokan Residensi = cuci darah
  4. Orang yang minta dikenalin/dideketin sama anggota kerajaan melalui kerabat/teman anggota kerajaan atau memacari anak kerabat/ teman anggota kerajaan = tranfusi darah
  5. Orang yang memasuki padepokan Residensi dengan cara membayar banyak upeti = darah hijau/darah kincring2.
  6. Orang yang terus-terusan mencoba masuk padepokan Residensi tapi gagal lalu pindah haluan jadi cari jurusan padepokan yang paling gampang = darah tidak berpendirian
  7. Orang yang sudah masuk padepokan Residensi tapi gagal karena tidak punya uang = darah gakin/darah kurang beruntung
  8.  Orang yang sudah masuk padepokan tapi gagal karena hamil = darah kecelakaan
  9. Orang yang gagal terus masuk padepokan dan akhirnya hijrah ke negeri tetangga = darah imigran
  10. Orang yang sudah mencoba berkali-kali masuk padepokan tapi tetap gagal tapi maju terus pantang mundur tanpa menyerah = berdarah-darah.
Demikianlah trah KDRI menurut surat yang tertulis di prasasti dinasti kerajaan kedokteran. Keturunannya masih hidup hingga kini. Meskipun demikian, berbahagialah yang berdarah lumpur tapi berani berdarah-darah. Maju terus, Jenderal!

Jam

Sejujurnya, inilah Ria dan Kristina...

Ria dan Kristina, sama-sama punya ide-ide yang nggak masuk akal saking nggak bangetnya pikiran kami berdua. Obrolan kami ini, berkat kemajuan jaman dan menjamurnya aplikasi internet (hiduplah Indonesia Raya!), kami sekarang bisa tuangkan di blog. Dulu kami suka ngetik-ngetik pake mesin ketik manual di belakang kertas HVS A4 bekas fotokopian. Tapi tetep aja kami tidak berhenti menulis. Kata pepatah: setipis-tipisnya tinta masih lebih tajam dari ingatan manusia. Kata Pramoedya: menulis berarti memetakan sejarah. Halah, kalo tulisan kita mah sebenernya gak ada hubungannya ama sejarah. Cuma mengukirkan betapa masa muda kami ini sangat indah. Dan jelas nggak mutu isinya. Jadi, mending kalo sisa-sisa waktu dan pengen baca yang tidak terlalu berguna sajalah baru buka blog kami... Tapi apapun komentar, masukan dan pendapat teman-teman, semuanya adalah cendera mata yang indah buat kami...

Ria dan Kristina (hualah, koyok undangan penganten. Amit2 deh. Lesbong juga pilih-pilih ah...)

About Us

My photo
pindah2..tergantung mood, Indonesia
Sri Riyati Sugiarto (aka Ria) adalah cewek kelahiran limpung..(pinggiran kota Pekalongan)..habis sekolah di SMU St. Bernardus Pekalongan trus kuliah kedokteran di Undip Semarang..sementara Kristina Melani Budiman (aka Kristina) juga lahir di Pekalongan trus satu SMU ama Ria dan kuliah di Atma Jaya Jogjakarta. kami kenal di kelas 3 SMU tapi mo duduk bareng selalu ga bisa gara2 terlalu cerewet dan kalo duduk sebangku selalu bikin keributan karena hobinya menggosip jadi terpaksa sampai sekarang tidak pernah duduk bareng..untungnya kita ga satu kampus :p