Thursday, February 14, 2008


Yang Bisa kita pelajari dari buku....

Kata Tantowi Yahya, buku adalah jendela pengetahuan. Dia betul banget. Aku sudah baca beberapa buku dan ternyata intinya sangat mendalam baik dalam filosofi hidup maupun dalam memberikan pencerahan jiwa....

1. The Sands of Time, Sidney Sheldon


Buku ini mengajarkan bahwa biarawati pun bisa dapet cowok ganteng. Caranya: pertama tunggulah biara kita digerebek tentara. Trus ikutilah gerombolan pemberontak (usahakan yang cakep-cakep orangnya). Kemudian mulailah minta perlindungan pada mereka, karena cowok-cowok pemberontak biasanya suka pada biarawati. Apalagi kalau biara mereka digerebek gara-gara curiga menyembunyikan pemberontak. Pastinya mereka wajib dong, minimal kasih makan lah.

2. Merpati Tak Pernah Ingkar Janji, Mira W.

Pelajaran dari novel ini adalah bahwa tidak semua keinginan kita bisa tercapai. Kadang-kadang kita harus berkorban untuk orang lain. Misalnya saja kita ingin jadi biarawati tapi Bapak kita terlanjur sudah menjodohkan kita dengan seorang cowok karena alasan-alasan tertentu, terima saja. Jangan memaksakan kehendak kita kepada orang tua. Dosa. Nanti paling bisa kita bayar dengan menjadikan anak kita pastur. Impas kan?

3. Detektif Conan, Aoyama Gosho

Hati-hatilah terhadap mafia berjubah hitam! Mereka bisa memaksa kita minum obat yang membuat kita kecil kembali. Tentu saja peringatan ini tidak berlaku buat orang yang masa kecilnya tidak bahagia dan ingin mengulangi lagi. Kalau begitu justru nasehatnya adalah: carilah orang-orang aneh mencurigakan berbaju hitam. Pastikan bukan lagi syuting iklan Clear. Sisi positif dari komik ini adalah: kalau kita menjadi kecil, kita bisa mandi bareng atau tidur bareng dengan cewek yang kita taksir tanpa dianggap kurang ajar. Sayang pengarangnya meninggal sebelum komiknya tamat...

4. Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari

Tidak semua orang desa itu tidak cantik dan ndeso, terutama kalau namanya Sri (^_^). Meronggeng itu tidak baik. Bisa-bisa kita dianggap membela PKI dan diciduk tanpa alasan yang jelas. Apalagi kalau pacar kita menjadi tentara. Pastinya menyedihkan karena tidak bisa menyelamatkan kekasih yang dituduh "membela PKI" cuma karena dia seorang ronggeng. Lalu akhirnya kita bisa jadi gila....Menyedihkan sekali buku ini. Tapi bagus banget. Terbagus sepanjang masa!

5. The Beach, Alex Garland

Kalau kita backpacking ke Thailand, janganlah berusaha mencari pantai-pantai pribadi tersembunyi. Jangan-jangan malah jadi korban orang-orang yang gila rahasia dan petani ganja. Lebih baik ikutan aja sama orang-orang yang memenuhi pantai-pantai umum. Meskipun nggak ada privasi dan dipastikan "dipalak" ama orang lokal karena dianggap sama aja sama turis bule, setidaknya kita banyak teman, aman dan bisa menikmati memandang cowok-cowok keren yang mungkin pernah training sebagai penjaga pantai. Bring Baywatch to live!


6. The Secret, Rhonda Byrne

Menurut Rhonda, apapun yang kita pikirkan akan dikembalikan kepada kita oleh alam semesta.
Jadi, kita harus berpikir positif bahkan menggambarkan keinginan kita secara nyata dan percaya bahwa kita sudah memilikinya. Kata dia lagi, alam semesta ini seperti katalog yang gratis. Bayangkan: gratis! Belanja di mall aja masih harus bayar parkir kan kalaupun nggak beli apa-apa. Karena gratis, apa salahnya dicoba? "the Secret and Body" bilang kalo kita memiliki pikiran-pikiran "kurus" kita bisa memiliki tubuh ideal. Sekarang, gambarkan secara nyata tubuh ideal itu seolah-olah kita sudah memilikinya!----> keterangan foto: itulah foto Ria yang sesungguhnya



1 comment:

Anonymous said...

btw yang bukan merpati tak pernah ingkar janji..itu judulnya "bukan impian semusim"...lupa yo..

Jam

Sejujurnya, inilah Ria dan Kristina...

Ria dan Kristina, sama-sama punya ide-ide yang nggak masuk akal saking nggak bangetnya pikiran kami berdua. Obrolan kami ini, berkat kemajuan jaman dan menjamurnya aplikasi internet (hiduplah Indonesia Raya!), kami sekarang bisa tuangkan di blog. Dulu kami suka ngetik-ngetik pake mesin ketik manual di belakang kertas HVS A4 bekas fotokopian. Tapi tetep aja kami tidak berhenti menulis. Kata pepatah: setipis-tipisnya tinta masih lebih tajam dari ingatan manusia. Kata Pramoedya: menulis berarti memetakan sejarah. Halah, kalo tulisan kita mah sebenernya gak ada hubungannya ama sejarah. Cuma mengukirkan betapa masa muda kami ini sangat indah. Dan jelas nggak mutu isinya. Jadi, mending kalo sisa-sisa waktu dan pengen baca yang tidak terlalu berguna sajalah baru buka blog kami... Tapi apapun komentar, masukan dan pendapat teman-teman, semuanya adalah cendera mata yang indah buat kami...

Ria dan Kristina (hualah, koyok undangan penganten. Amit2 deh. Lesbong juga pilih-pilih ah...)

About Us

My photo
pindah2..tergantung mood, Indonesia
Sri Riyati Sugiarto (aka Ria) adalah cewek kelahiran limpung..(pinggiran kota Pekalongan)..habis sekolah di SMU St. Bernardus Pekalongan trus kuliah kedokteran di Undip Semarang..sementara Kristina Melani Budiman (aka Kristina) juga lahir di Pekalongan trus satu SMU ama Ria dan kuliah di Atma Jaya Jogjakarta. kami kenal di kelas 3 SMU tapi mo duduk bareng selalu ga bisa gara2 terlalu cerewet dan kalo duduk sebangku selalu bikin keributan karena hobinya menggosip jadi terpaksa sampai sekarang tidak pernah duduk bareng..untungnya kita ga satu kampus :p