Monday, November 9, 2009

Kenapa Saya hanya mau Menikah Sekali saja seumur hidup?

16 hari lagi saya akan jadi istri orang. Jadi mungkin saya akan semakin sibuk dan ini adalah tulisan terakhir saya sebagai cewek single (mengutip kata2 Santy yang pernah menceritakan tentang menjadi pemazmur terakhir kalinya sebagai cewek single). Btw anyway busway (sering diucapkan oleh anis), saya ingin menceritakan betapa repot dan stressnya mengurusi pernikahan berdua saja. Makanya banyak teman2 saya bilang kalau sebelum menikah pasti akan sering bertengkar dengan pasangan. Saya sendiri juga mengalami karena tingkat stress berbanding lurus dengan tingkat keseringan bertengkar dan berbanding terbalik dengan duit di dompet karena semakin stress semakin butuh hiburan (dalam hal ini saya suka makan enak). Banyak sekali halangan dan hal2 tidak terduga yang terjadi selama persiapan pernikahan saya ini. Doa saya cuma satu, karena pernikahan ini dipersiapkan dengan susah payah dan bercucuran keringat sampai bedak luntur, saya berharap seumur hidup saya menikah cukup sekali saja dan berbahagia selamanya.

Berikut ini kejadian2 yang sempat membuat saya dan Petter pusing tujuh puluh kali tujuh keliling dan berkali2 bilang..."kapok deh...cukup sekali aja meritnya!!!"

Waktu mau lamaran tiba2 mama Petter bilang kalau dia tidak bisa ikut karena kakinya sakit dan dia tidak kuat berpergian jauh. Tadinya kan saya mau lamaran di Jakarta saja tapi karena mamanya ga ikut jadi ngapain keluarga saya datang berbondong2 dari Pekalongan. Akhirnya acara lamaran diadakan di Pekalongan (kota kelahiran saya) dan dihadiri hanya oleh Petter dan papanya, tante saya satu orang, 3 orang adik (adik saya yang satu tidak datang), ortu saya dan saya sendiri.

Pada waktu lamaran, adik saya yang merelakan diri menjadi fotografer dadakan. Nah sebelum fotonya sempat disave di komputer, kamera digitalnya eror dan fotonya hilang semua. Jadi saya tidak punya kenang2 an foto lamaran sama sekali.

Petter dan saya akan menikah secara Katolik dan perlu diketahui, untuk mengurus pernikahan secara Katolik itu super ribet dan berliku2 lebih dari permainan ular tangga. Bayangkan saja, kami harus ikut kursus perkawinan lalu penyelidikan perkawinan, menyiapkan surat2 yang segambreng baru boleh menikah. Yang jadi masalah, romo yang seharusnya memberkati kami tiba2 dipindah tugaskan dan berkas2 yang sudah dikumpulkan dengan susah payah nyelip entah dimana. Padahal kami juga sudah kanonik (penyelidikan perkawinan) dengan romo tersebut. Akhirnya kami terpaksa mengulangi dari awal mengumpulkan berkas2nya dan kanonik lagi (dengan romo yang berbeda).

Ternyata romo kedua ini tiba2 memberitahu kalau dia tidak bisa memberkati di hari saya menikah karena dia harus ikut acara di luar kota. Jreng 12345678x...saya sampai bertanya2 dalam hati apakah perjuangan saya harus sampai di sini hiks..T-T. Namun akhirnya ada juga romo pengganti lagi yang akan memberkati kami nantinya. Semoga ini sudah yang terakhir kalinya ganti romo.

Foto pre wedding saya yang aneh itu (lihat artikel sebelumnya: http://sugiartobudiman.blogspot.com/2009/09/pre-wed-aneh.html) ternyata harus layu sebelum berkembang gara2 hard disk tukang edit fotonya tiba2 bad sector dan foto2nya tidak diback up. Hilang sudah harapanku. Mau nangis juga sudah kering air mata gara2 foto lamaran dan ganti pastor 3x. Untungnya ada beberapa foto2 sebelum diedit yang sempat dikirim lewat email jadi paling tidak ada kenang2 an. Namun tetap saja saya harus foto lagi karena foto yang dikirim ke saya itu sudah diresize jadi tidak bisa dicetak ukuran besar.

Berhubung foto pre wedding saya hilang maka saya harus foto lagi di studio seadanya yang penting ada foto untuk dipasang di depan tempat resepsi (supaya teman2 yang hadir tidak kesasar ke perkawinan orang lain). Pada hari H pemotretan tepatnya sabtu kemarin, kami sudah datang pagi2 jam 9 dengan bersemangat. Sampai di studio..jreng 1 juta kali, ternyata listrik mati. Perlu diketahui bahwa sudah beberapa bulan ini Jakarta sering mati lampu bergilir sampai di koran banyak karyawan yang dipulangkan gara2 toko2 tidak bisa beroperasi dan banyak juga pedagang ikan hias yang rugi gara2 ikannya mati. Perbandingan lurus: listrik mati=gelembung udara mati=ikan2 mati=pedagang rugi=karyawan dipecat.

Karena hari Sabtu listrik mati dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore maka acara foto pre wedding saya ditunda menjadi hari minggu sore. Kali ini listrik tidak mati namun tukang make up artist yang harus make over wajah saya mengalami kesulitan dengan jidat saya yang lebar seperti bola pingpong, poni saya kependekan dan tulang alis saya yang tidak rata (katanya sih tidak berbahaya, hanya memusingkan make up artist) sehingga acara make up saya jadi molor dan hasilnya pun aneh. Tadinya saya ingin gaya rambut seperti foto yang saya download di google, namun karena faktor2 X tersebut terpaksa gaya rambutnya diganti jadi seperti saya memelihara burung walet di kepala.


Fotografernya tidak sekreatif fotografer pada waktu foto pre wed saya yang pertama jadi saya kurang puas dengan hasil fotonya. Lihatlah foto di bawah ini. Saya mau gaya romantis malah jadi seperti tuan putri dan bawahannya.

VS



Itulah beberapa hal yang benar2 membuat kapok kalau kami harus mengalaminya lagi. Tapi mungkin itu tujuannya Tuhan menguji pasangan yang mau menikah supaya mereka benar2 menyadari arti pernikahan itu sendiri. Mohon doanya supaya dalam jangka waktu 16 hari menjelang hari H, list kesulitan2 kami ini tidak bertambah. Dan kami bisa berbahagia selamanya sampai kakek nenek beranak cucu.

11 comments:

siska said...

:-)...
gimana persiapan nya kalian??
need help? :-)...

sibaho way said...

hwahahahaha....
kok semua 'kebetulan' itu beruntun dan tumpang tindih ya... pasti ada rahasia dibalik semua kejadian ini. contoh: jangan kerjakan sendiri kalo mengurus perkawinan :))

btw, selamat ya :)

*saya masih suka senyum2 sendiri melihat photo terakhir*

d'anderson said...

wkwkw...c'kris ini postingannya seru ..ibarat kata kyk film india ..ada senangnya ada dukanya tp ga ada joget2nya ..hehe..
ternyata behind the scene nya bener2 penuh perjuangan, full action dan full bedak .. hehe..(sempet nyimak crita sblmnya)..
berharap semua brjalan lancar .. untuk pasangan paling sparkin of the year.. petter & c'kris

Vicky said...

Kris, foto-foto pre-wed di Cirebon itu rusak?? Damn, I like all of them!
Ikut sedih..

Inget film Sex n the City, pernikahan Carrie dan Big ternyata lebih berhasil pas mereka nikah di Catatan Sipil pake baju biasa aja. Apa ada hikmahnya dari peristiwa ini?

Sekar said...

Waktu saya mau nikah ada teman yang kasih nasihat jitu: tidur sebanyak-banyaknya menjelang hari-H. Saya pikir masuk akal juga sih, daripada pusing dan berantem melulu, tapi mana sempaaaat??
Saya dulu juga urus sendiri, jadi saya bersimpati sekali padamu Kris! Tampaknya memang selalu ada halangan yang dipasang untuk menguji apakah kita memang berniat kuat mau nikah. Tetap semangat!! Dan selamat ya!!!

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman said...

Hahaha. Ceritamu ki selalu saru eh seru. Walah Kris. Ini tho sebabnya status facebookmu kemaren "Bagimana mengatasi kenonongan?" Kenapa sih sekarang jidat nonong gak tren lagi? Padahal dulu aku bangga punya jidat lebar (waktu rambut masih suka dikuncir ke atas) karena emakku bilang ini tipe jidat profesor. Mungkin sekarang jaman sudah berubah=(

Tabah ya, ini baru tahap pertama: Nyiapin nikah bareng. Tapi heran juga sampe segitunya "pencobaan" kalian, sampe ikan2 pada mati segala! Iya, tmnku juga ada yang berantem cuma soal undangan. Tapi setidaknya, mati lampu itu bisa berfek positif: nonongnya gak kelihatan. Jadi mnrtku sih dua masalah terpecahkan (mati lampu dan jidat nonong).

Btw, itu yang foto Pitik loncat juga ilang. Sedih2 =( yang penting kowe tetep nikah yo tgl 28, aku uda beli tiket soalnya!

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman said...

siska: (siska yang mana ya?banyak temen namanya siska) persiapannya ya masih banyak yang harus dilakukan nih.

sibaho: maunya sih dibantuin banyak orang tapi sayangnya ortu saya di kampung, ortu petter repot...dan kayanya lebih bangga kalo bisa mengurus sendiri (kenyataannya penuh dengan perjuangan berat)

anis: thanks ya dah memberikan komen positip haha(GR)..btw sparkin itu apa ya? sparkling maksuknya? or separkir?

Vicky: iya...ilang fotonya hiks hiks. Hard disknya sih lagi dalam perbaikan...semoga aja ada mukjizat nih dan fotoku ternyata selamat jadi aku punya dua foto pre wed hehe...pernikahan Big dan Carrie di catatan sipil doang itu aku masih heran..kok bisa ya????? mereka malah meritnya secara sederhana..padahal yang merit besar2an bener2 bagus mulai dari tempatnya sampai gaun2nya carrie hehe. ya semoga aja yang aku alami ini sengsara membawa nikmat :p

sekar: wah sekar juga mengalami ya susahnya mengurus pernikahan sendiri? tapi akhirnya happy ending kan? thanks ya...saya jadi lebih semangat nih. btw soal tidur lebih banyak..mana bisa....dari minggu2 kemaren aja saya harus lembur nulisin undangan

ria: diboco maneh kuwi...pas aku foto rak mati lampu. mati lampune sabtu. lagian nek mati lampu dudu nonongku thok seng rak kethok...raine juga rak kethok.

btw kowe sido teko? acik acik acik jadi terharu hiks hiks srot srot...T-T. sudah diusahakn dari jauh. sampe ketemu ya..kowe kudu jadi fotografer profesional..dan inget...tolong datane diback up sek hahaha

Sri Riyati said...

Oh iyo, sori mocone pas mbengi2 timbang rak ono gawean. Memang tujuane blog kan kuwi Kris. Memberi pekerjaan pada pengangguran dan nambahin kerjaan pada yang sibuk berat, baik yang dikejar2 laporan pajak atau deadline mendekati hari H pernikahan...

lucida said...

Halooo...Kris, aku Maria, temannya Petter, mau numpang ikutan komen hehehe =P dan sebelumnya congrats yah!

Waktu aku mau merit juga banyak masalah sih, cuma lebih ke masalah intern, antar keluarga aku dan suamiku yg memang benar2 beda sekali. Keluargaku yg kolot abis, keluarga suamiku modern nggak ketulungan. Jadinya sering bentrok hehehe

Semuanya dibawa enjoy aja, pada saatnya Tuhan kasih kita berkat di altar, pastinya semua kesusahan itu bakal lumer selumer-lumernya...

Dulu juga kami mempersiapkan pernikahan hanya berdua...plus juga uang berdua alias patungan, jadinya kami taulah susahnya menikah itu, untungnya kami ndak serepot kamu di gereja, pastor kami, romo Kokoh sangat baik dan pengertian. Thx to him =)

Semangat terus yooo..tinggal menghitung hari kan? Mudah2an aku dan suami bisa hadir, kalau ndak datang dimaklumi yah, diriku sedang mual-mualnya =) salam untuk Petter =) GBU

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman said...

hai lucida salam kenal :)..thanks ya sudah menyempatkan diri membaca blog kami. iya...merit memang penuh perjuangan ya..makanya merit sekali aja seumur hidup. stresnya ga nguati.

keluargaku sama keluarga petter juga beda jauh...keluarga petter kolot, keluargaku nggak. tapi karena kami berdua ngurusin sendiri jadi keluarga ga terlalu ikut campur (untungnya).

wah..selamat juga atas kehamilannya ya ^_^. semoga lancar2 saja dan baby nya sehat...ibunya juga.

btw romo kokoh memang baek banget...dan ga ribet. tapi aku geli bacanya...karena romo yang ngilangin berkas2 petter dan aku itu ya romo kokoh itu hahahahahaha

Novianti Chandra said...

Ci X, emang susah ya ngurus nikahan secara Katolik. aku jg ngalamin sama suamiku, capeknya minta ampun. dan kita sampe heran, kok ada orang yang "seneng" kawin-cerai. apakah mereka ga inget ribetnya nyiapin hari pernikahan nan super keramat itu?

trus tentang berantem, itu bener jg. sampe hari H aja aku masih berantem besar sebelum masuk ke gereja. tp thanks God semuanya sudah lewat sekarang.

anyway, last but not least, congratulations ya.. all the very best for you both! may you live happily ever after. Gbu!

Jam

Sejujurnya, inilah Ria dan Kristina...

Ria dan Kristina, sama-sama punya ide-ide yang nggak masuk akal saking nggak bangetnya pikiran kami berdua. Obrolan kami ini, berkat kemajuan jaman dan menjamurnya aplikasi internet (hiduplah Indonesia Raya!), kami sekarang bisa tuangkan di blog. Dulu kami suka ngetik-ngetik pake mesin ketik manual di belakang kertas HVS A4 bekas fotokopian. Tapi tetep aja kami tidak berhenti menulis. Kata pepatah: setipis-tipisnya tinta masih lebih tajam dari ingatan manusia. Kata Pramoedya: menulis berarti memetakan sejarah. Halah, kalo tulisan kita mah sebenernya gak ada hubungannya ama sejarah. Cuma mengukirkan betapa masa muda kami ini sangat indah. Dan jelas nggak mutu isinya. Jadi, mending kalo sisa-sisa waktu dan pengen baca yang tidak terlalu berguna sajalah baru buka blog kami... Tapi apapun komentar, masukan dan pendapat teman-teman, semuanya adalah cendera mata yang indah buat kami...

Ria dan Kristina (hualah, koyok undangan penganten. Amit2 deh. Lesbong juga pilih-pilih ah...)

About Us

My photo
pindah2..tergantung mood, Indonesia
Sri Riyati Sugiarto (aka Ria) adalah cewek kelahiran limpung..(pinggiran kota Pekalongan)..habis sekolah di SMU St. Bernardus Pekalongan trus kuliah kedokteran di Undip Semarang..sementara Kristina Melani Budiman (aka Kristina) juga lahir di Pekalongan trus satu SMU ama Ria dan kuliah di Atma Jaya Jogjakarta. kami kenal di kelas 3 SMU tapi mo duduk bareng selalu ga bisa gara2 terlalu cerewet dan kalo duduk sebangku selalu bikin keributan karena hobinya menggosip jadi terpaksa sampai sekarang tidak pernah duduk bareng..untungnya kita ga satu kampus :p