Tuesday, November 25, 2008

My Uneg-Uneg

Aku barusan aja membaca blognya Jessie dan ada satu artikel yang sangat menyentuh hatiku. Dia menulis 5 hal yang tidak bisa dilihat papanya. Salah satunya adalah anak pertamanya yang lahir 13 hari sesudah papanya meninggal. Perasaanku setelah membaca artikel itu, aku sedih karena aku baru menyadari kalo orang tuaku juga tidak akan hidup selamanya. Seharusnya aku lebih sering meluangkan waktu untuk menelpon atau pulang ke rumah untuk bertemu dengan orang tuaku.

Sejak aku keluar dari rumah untuk kuliah di Jogja, aku jarang pulang. Aku merasa ada kepahitan terhadap orang tuaku terutama terhadap papiku. Dan sampai aku kerja, kepahitan itu terus ada di dalam hatiku sehingga aku malas untuk bertemu maupun berbicara dengan papiku. Kepahitan itu bermula dari waktu aku kelas 3 SMP. Waktu itu papi dipecat dari pekerjaannya dan semenjak itu dia berubah sikap dari ayah yang penyayang menjadi ayah yang pemarah sehingga semua anaknya menghindari dia, termasuk aku. Jika aku sedang nonton tv lalu papi ikut menonton, aku langsung masuk ke kamar. Pernah suatu hari papi bertanya kenapa anak-anaknya menghindari dia. Aku Cuma diam saja karena percuma berbicara tentang sikap papi yang pemarah. Papi bukan orang yang bisa menerima pendapat orang lain.

Kondisi ekonomi keluargaku tidak membaik sampai aku lulus SMA. Thanks God aku bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Atma Jaya Jogja sehingga aku bisa keluar dari rumah yang penuh dengan kemarahan. Aku menyalahkan orang tuaku terutama papi yang membuat suasana rumah menjadi tidak menyenangkan. Jadi aku sangat senang bisa tinggal di luar rumah. Setiap kali ada libur kuliah, aku lebih memilih menghabiskan waktu di kost daripada pulang ke rumah.

Setelah aku lulus kuliah, aku kerja di Jakarta. Itu pun aku berusaha mendapatkan pekerjaan secepat mungkin sehingga aku tidak perlu berlama-lama di rumah setelah wisuda. Aku di rumah Cuma 2-3 hari kemudian aku langsung berangkat ke Jakarta. Selama aku bekerja, aku tidak pernah punya tabungan karena aku yang menjadi tulang punggung keluarga. Jika aku sedang sangat down, aku terus menyalahkan papi kenapa papi tidak bertanggung jawab terhadap keluarga, kenapa aku yang harus menanggung keluarga. Di saat teman2ku bebas menggunakan uangnya untuk bersenang2, aku harus memikirkan bagaimana bisa mencukupi kebutuhanku sendiri dengan uang yang minim.

Aku benar2 merasa papi sebagai penghambat mimpiku. Salah satunya adalah mimpiku untuk bekerja sebagai relawan di Skotlandia. Dari dulu impianku adalah pergi ke luar negeri. Aku sangat ingin melihat salju. Namun impianku itu tidak bisa tercapai karena aku masih ada tanggungan. Aku sangat iri pada Ria karena dia bisa melakukan apa pun yang dia mau. Aku sudah berdoa dan berpikir, apakah aku harus membuang impianku dan tetap bekerja di Jakarta demi keluargaku. Namun jawaban Tuhan sepertinya menyuruh aku untuk bekerja di sebuah perusahaan besar dengan gaji yang bisa untuk mencukupi kebutuhan keluargaku dan membiayai kuliah adikku.

Jadi saat ini aku sedang bergumul dalam hati untuk bisa memaafkan kondisi keluargaku dan terutama memaafkan papi untuk segala tanggung jawab yang sudah dia berikan padaku. Karena papi tetap sayang padaku dan apa yang terjadi sekarang memang rencana Tuhan supaya aku menjadi orang yang lebih kuat. Terus terang aku masih tidak rela melepaskan impianku. Namun setelah membaca tulisan Jessie aku menyadari, mungkin Tuhan ingin aku berbakti kepada orang tua selagi aku sempat. Mimpiku bisa aku capai lain kali karena umurku masih panjang. Umur orang tuaku mungkin Cuma tinggal beberapa tahun lagi. Thanks buat artikel Jessie yang mengingatkan aku untuk mengambil langkah yang tepat supaya aku tidak akan menyesal suatu saat nanti karena aku masih sempat berbakti pada orang tuaku.

Sebagai penutup tulisan ini aku mau menulis 4 hal yang harus bisa aku wujudkan untuk orang tuaku:
1. Rumah sendiri
2. Mobil sendiri
3. Wisuda ke-4 adikku
4. Jalan-jalan ke luar negeri

To Ria: sori aku terlalu sentimental dalam menulis tulisan ini hiks hiks srot srot…

9 comments:

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman said...

Gapapa Kris, setidaknya jujur kacang ijo. Tapi mnrtku ini agak2 buka2an di depan umum, kalo kamu gak masalah ya gapapa sih. Tapi suer, sebelumnya aku sendiri nggak nyadar kalo kamu ada rasa itu ke papimu. Seingetku, dulu kamu bikin tulisan tentang papimu yang brenti kerja dengan cerpen-cerpen yang sangat lucu dan hiperbola. Aku jadi nggak inget betapa nyatanya masalah ini sebenernya buat kamu. Kalopun gak ke Scotland sekarang, masih banyak waktu. Lagian, jauh dari rumah sendirian di tempat asing bukanlah tujuan utama setiap orang, kecuali kalo kamu tipe 'pengelana' yang harus nemuin dirinya kalo lagi sendirian kaya aku. Mungkin "ceritanya" buat kamu lain tapi tetep rencanaNya lebih indah dari angan2 kita, bukan?

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman said...

"For I know the plan I have for you," declare The Lord, "Plan to prosper you and not to harm you, plan to give you hope and the future,"

Anonymous said...

Kristina yang baik, betapa beruntungnya mami-papimu, adik-adikmu, cowokmu (calon suamimu), teman-temanmu, pendek kata siapapun yang mengenalmu. Bayangkan, berapa banyak orang yang sudah kamu bantu. Terutama anggota keluarga, tentu saja. Terus, kalo orang-orang yang mengenalmu/dekat denganmu aja demikian beruntung, berarti dirimu sendiri itu lebih beruntung lagi.
Sebelum membaca artikel ini, aku gak nyangka kalau bebanmu berat sebagai tulang punggung keluarga. Soalnya kamu selalu terlihat ceria dan optimis!
Aku ingin menjadi sebaik, setegar, seceria, seoptimis dan sehumoris dirimu...

Baek Sung Jo Oppa said...

ria..menurutmu tulisanku kuwi terlalu buka2an di depan umum po?hehe..soale aku ngerasane di blog ini bebas mo menulis apa aja. ya sapa tau bisa menginspirasi orang laen kaya tulisannya jessie yang akhirnya menginspirasi aku buat berbakti ke ortu. sebenernya ya itu keadaan yang aku alami cuma kan aku berusaha ga mikiri terus..nek dipikiri kan nggawe stres iso edan haha.
cerpen2 yang sangat lucu dan hiperbola kuwi aku bikin ben aku bisa menertawakan diri sendiri.
kan kowe juga bilang nek ga bisa melakukan apa2 paling nggak bisa menertawakan diri sendiri.
thanks yo buat ayatE (eh itu ayat opo dudu si?opo katanganmu dewe hahaha)...
buat santi..thanks juga udah memberikan comment yang membesarkan hatiku ^_^

semua orang punya masalah..namun semoga kita menjadi orang yang tidak terpengaruh oleh masalah yang kita alami ya...tapi bisa mengalahkan semua masalah itu..ceile..(hoek2 wes seng moco)

Anonymous said...

kawan-kawan ku yang baik, pernah suatu kali aku studi banding ke Lembaga Anak Cacat (semacam YPAC). di situ aku ngobrol dengan anak bernama Lita, anak tuna daksa dan menderita kekurangan dalam berbicara. diatas kursi roda, dia mengatakan padaku, bahwa harapan yang ingin dicapainya kelak adalah "bekerja dan membiayai ibunya ibadah haji."
Dengan bahasa yang tidak jelas malaikat kecil itu membuat ku sadar bahwa "ia yang tidak sempurna saja mau berbagi kebahagiaan untuk sesama, kenapa seorang Fendi yang lebih sempurna tidak" dari itu aku selalu menangis jika mengingat kejadian yang kuanggap itu adalah guru kehidupanku

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman said...

Hehe. Iya itu mnrtku, tapi memang kita harus apa adanya. Bener itu ayat, kalo nggak salah pengkhotbah. Bnr juga, aku tahu kok kalo kamu orang yang bisa ngeliat sesuatu dengan cara yang beda (baca:eror) makanya aku mau mau berkolaborasi denganmu (setelah melewati saringan yang ketat dan mengalahkan beribu-ribu kandidat). Maksudnya beribu-ribu kandidat yang menolak mentah-mentah bikin blog yang gak mutu. Hehe. Ini semboyanku: lebih baik aneh daripada biasa aja, orang eror susah dicari, kalo ada perlu dilestarikan. You rock!!!

Baek Sung Jo Oppa said...

iyo pancen tidak ada yang bisa menandingi keeroran kita mugakno cuma kita yang bikin blog aneh koyo ngene hahaha...
fendi..ceritamu emang mengharukan yo. orang cacat wae mo berbakti ama ortu..mosok aku ora hiks hiks

angelica.jocelyn said...

kris mungkin ada saatnya nanti pasti bisa maafin papi kamu...setidaknya km ga akan ngulang hal yg sama ke anak2 kamu...dia sendiri seperti itu karena dia ga berani menghadapi kenyataan hidup...yang jelas ga seberani anaknya..dan satu lagi bukannya kamu ga bisa ke scotland tapi km milih untuk ga pergi en cari uang buat ur family...u're such a very good daughter istilahe sewu siji lah ada anak yang kaya kamu.

Baek Sung Jo Oppa said...

hahaha..thanks mel buat pujianmu...bikin aku tambah semangat cari duit di kantor baru ki...haha....

Jam

Sejujurnya, inilah Ria dan Kristina...

Ria dan Kristina, sama-sama punya ide-ide yang nggak masuk akal saking nggak bangetnya pikiran kami berdua. Obrolan kami ini, berkat kemajuan jaman dan menjamurnya aplikasi internet (hiduplah Indonesia Raya!), kami sekarang bisa tuangkan di blog. Dulu kami suka ngetik-ngetik pake mesin ketik manual di belakang kertas HVS A4 bekas fotokopian. Tapi tetep aja kami tidak berhenti menulis. Kata pepatah: setipis-tipisnya tinta masih lebih tajam dari ingatan manusia. Kata Pramoedya: menulis berarti memetakan sejarah. Halah, kalo tulisan kita mah sebenernya gak ada hubungannya ama sejarah. Cuma mengukirkan betapa masa muda kami ini sangat indah. Dan jelas nggak mutu isinya. Jadi, mending kalo sisa-sisa waktu dan pengen baca yang tidak terlalu berguna sajalah baru buka blog kami... Tapi apapun komentar, masukan dan pendapat teman-teman, semuanya adalah cendera mata yang indah buat kami...

Ria dan Kristina (hualah, koyok undangan penganten. Amit2 deh. Lesbong juga pilih-pilih ah...)

About Us

My photo
pindah2..tergantung mood, Indonesia
Sri Riyati Sugiarto (aka Ria) adalah cewek kelahiran limpung..(pinggiran kota Pekalongan)..habis sekolah di SMU St. Bernardus Pekalongan trus kuliah kedokteran di Undip Semarang..sementara Kristina Melani Budiman (aka Kristina) juga lahir di Pekalongan trus satu SMU ama Ria dan kuliah di Atma Jaya Jogjakarta. kami kenal di kelas 3 SMU tapi mo duduk bareng selalu ga bisa gara2 terlalu cerewet dan kalo duduk sebangku selalu bikin keributan karena hobinya menggosip jadi terpaksa sampai sekarang tidak pernah duduk bareng..untungnya kita ga satu kampus :p