Saturday, August 13, 2011

Misi yang tercapai



Salah satu cita2 saya sejak kecil adalah melihat salju secara langsung, bukan cuma di tv apalagi di kartu natal. Makanya waktu pertama kali join couchsurfing tahun 2010, misi saya adalah ingin melihat salju sebelum ultah saya ke-30. Misi tersebut akhirnya tercapai kemarin walaupun terlambat sebulan dari target. Tapi terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali bukan?


Saya sangat nervous dengan rencana pergi ke Mount Buller untuk melihat salju pertama kalinya. Sampai2 saya kepikiran hal2 yang tidak2. Namun thanks God semua hal yang tidak2 itu tidak terjadi dan perjalanan saya ke Mt Buller berjalan dengan lancar sampai saya terharu karena misi saya tercapai.


Saya pergi ke Mt Buller pakai tour Extragreen karena setelah saya browsing di internet itulah yang paling murah. 66 dolar per orang sudah termasuk bis berangkat pulang, tiket masuk, tiket naik kursi gantung dan dapat voucher diskon buat makan di restoran2 tertentu. Waktu saya baca di internet, tour guidenya akan berbicara dalam bahasa Mandarin. Saya sampai kawatir karena saya tidak bisa bahasa mandarin. Jangan2 saya mau tanya dimana toilet pun harus pakai bahasa mandarin. Ternyata tour guidenya bisa bahasa Inggris ..untunglah.


Waktu beli tiket, saya disarankan untuk menyewa baju tahan air dan walking boots. Untung dulu pernah ngobrol dengan teman yang sudah pernah ke sana, kalau tidak berencana main ski tidak perlu sewa baju tahan air. Ga worth it dan mahal, mendingan sewa sepatu saja cuma $15. Kalau mau bawa baju ganti siapa tau celana dan bajunya basah buat yang suka tidur2an di salju.


Akhirnya hari yang dinanti pun tiba, malamnya Petter sudah memastikan ke petugas stasiun apakah kereta pertama jam 5.05 pagi beroperasi. Takutnya keretanya telat or bahkan dibatalkan, padahal kami harus kumpul di tempat tour jam 5.45. Kalau telat ditinggal dan uang tidak kembali. Itu yang paling bikin cemas. Pagi2 kami sudah jalan ke stasiun dan beruntung banget kereta tepat waktu.


Sampai di tempat tour ternyata ada 5 bis yang berangkat dan banyak juga turis2 India, bule dan Vietnam. Sopir busnya bilang kami tidak boleh makan makanan yang berbau tajam misalnya pete, terasi, apalagi tahu gejrot yang bisa bikin bis bau dan orang2 bisa muntah termasuk dia. Eh..di jalan ada juga yang makan roti isi daging yang banyak bawangnya. Sopirnya sampai bete. Tak lama kemudian ada yang muntah, ternyata orang yang muntah adalah orang yang tadi makan roti isi daging dan bawang itu. O iya....bagi yang butuh kantong muntah bisa minta ke tour guidenya..kantong muntah anti bau dan anti bocor..tidak seperti kantong kresek yang biasa saya pakai.


Sebelum ke Mt Buller yang memakan waktu sekitar 3 jam perjalanan, kami berhenti dulu di tempat menyewa perlengkapan. Di sana bisa sewa peralatan ski, baju, sepatu, dll termasuk bisa beli souvenir. Tadinya saya mau beli kartu ucapan bergambar Mt Buller buat dikirim ke Ria tapi tidak jadi karena mahal. Sori Riaa..ntar aku cari kartu ucapan di kantor pos aja.




Setelah berdebar2 menunggu akhirnya sampailah kami ke Mt. Buller. Kami harus naik free shuttle bus dari tempat parkir ke village dimana banyak restoran, tempat main ski dan sightseeing. Perjalanan yang mengharukan pun dimulai. Ternyata...salju itu bentuknya seperti bunga es di freezer......dan jalan2 di Mt Buller rasanya seperti jalan2 di kulkas yang besar banget yang bisa buat masukin gajah di cerita humor. 


Bagaimana memasukkan gajah ke dalam kulkas yang sebelumnya ada tikusnya? Caranya: Buka pintu, keluarin tikusnya..masukkan gajahnya dan tutup pintu.
Ayakan apa yang paling besar? Ayakan yang bisa buat ngayak gajah yang di dalam kulkas.
Orang apa yang paling kuat? Orang yang bisa megang ayakan gajah itu..
Hahaha,..super garing ya...




boneka salju buatan sendiri
Di perjalanan pulang, tour guide memutar film UP tentang seorang kakek yang berusaha mewujudkan impian istrinya yang sudah meninggal.




3 comments:

kartika manda said...

cikmud..kui seng muntah ndeso oo..padahal cm numpak bis 3 jam..hahaha

Grace Receiver said...

Hehe... Selamat sudah melihat salju secara langsung. Boneka saljunya kenapa ngga dibawa pulang dan dimasukkan ke kulkas buat gantiin gajahnya?

Sri Riyati said...

Kris tak maapin meskipun kowe rak ngirim kartu post ttg Mount Buller sing larang...iyo paling juga kartu pos kuwi aku cm pajang2 doang, mending nggo tuku gajah :-)

Film Up ketoke pas secara kowe mewujudkan mimpi dan lebih baik memang mewujudkan mimpi kuwi sebelum meninggal ho...akhirnya tercapai selamat2...lain kali main ski ato tobogganing yo. Ikut bahagia *mata berkaca2 nyedot ingus*

Jam

Sejujurnya, inilah Ria dan Kristina...

Ria dan Kristina, sama-sama punya ide-ide yang nggak masuk akal saking nggak bangetnya pikiran kami berdua. Obrolan kami ini, berkat kemajuan jaman dan menjamurnya aplikasi internet (hiduplah Indonesia Raya!), kami sekarang bisa tuangkan di blog. Dulu kami suka ngetik-ngetik pake mesin ketik manual di belakang kertas HVS A4 bekas fotokopian. Tapi tetep aja kami tidak berhenti menulis. Kata pepatah: setipis-tipisnya tinta masih lebih tajam dari ingatan manusia. Kata Pramoedya: menulis berarti memetakan sejarah. Halah, kalo tulisan kita mah sebenernya gak ada hubungannya ama sejarah. Cuma mengukirkan betapa masa muda kami ini sangat indah. Dan jelas nggak mutu isinya. Jadi, mending kalo sisa-sisa waktu dan pengen baca yang tidak terlalu berguna sajalah baru buka blog kami... Tapi apapun komentar, masukan dan pendapat teman-teman, semuanya adalah cendera mata yang indah buat kami...

Ria dan Kristina (hualah, koyok undangan penganten. Amit2 deh. Lesbong juga pilih-pilih ah...)

About Us

My photo
pindah2..tergantung mood, Indonesia
Sri Riyati Sugiarto (aka Ria) adalah cewek kelahiran limpung..(pinggiran kota Pekalongan)..habis sekolah di SMU St. Bernardus Pekalongan trus kuliah kedokteran di Undip Semarang..sementara Kristina Melani Budiman (aka Kristina) juga lahir di Pekalongan trus satu SMU ama Ria dan kuliah di Atma Jaya Jogjakarta. kami kenal di kelas 3 SMU tapi mo duduk bareng selalu ga bisa gara2 terlalu cerewet dan kalo duduk sebangku selalu bikin keributan karena hobinya menggosip jadi terpaksa sampai sekarang tidak pernah duduk bareng..untungnya kita ga satu kampus :p