Tuesday, May 31, 2011

Lanjutan cerita "Kejadian Aneh"


Ini adalah sequel dari kisah saya kemarin2 yang mungkin sudah kedaluarsa saking lamanya. Singkat cerita saya memutuskan untuk ikut kursus untuk mendapatkan Certificate III Aged Care supaya saya bisa kerja di panti jompo atau bahasa kerennya nursing home untuk merawat manula. Untuk mengikuti kursus ini saya harus membayar AUD 750 yang dicicil 3 kali serta mengikuti 80 jam kerja jadi relawan di nursing home tanpa dibayar. Tujuan dari kursus ini adalah untuk mendapatkan pekerjaan di tempat kita menjadi relawan itu. Kalau kerjanya bagus bisa ditawari menjadi karyawan, tapi kalau kita tidak sreg kerja di situ juga bisa mencari pekerjaan di tempat lain.

Pertama kali saya menghadiri kursus adalah Sabtu tanggal 28 Mei kemarin. Kursusnya setiap hari Sabtu selama 6 minggu kemudian dilanjutkan dengan 80 jam kerja sukarela, serta tes lisan dan tertulis. Pada waktu saya datang, pesertanya sebagian besar wanita. Ada 2 kelas yang ada pelajaran hari itu. Aged care dan child care. Saya sempat mikir kenapa saya tidak ambil child care aja karena sepertinya lebih "tidak bikin jijik". Mendingan mandiin bayi daripada kakek nenek menurut saya. Tapi karena sudah terlanjur ya sudahlah. Belakangan saya tidak menyesal juga karena kata teman sekelas saya, child care weekend tutup jadi ga bisa kerja weekend. Karena saya tujuannya untuk mencari uang jadi saya pikir aged care ini bisa menghasilkan banyak uang dengan kerja di weekend dan di Melbourne ini memang banyak sekali manula.

Kursus saya dimulai jam 10 pagi sampai 3.45 sore. Satu kelas isinya 11 orang semuanya wanita dan kebanyakan orang India. Teman sebangku saya orang Somalia yang baru saja mendapatkan Refugee visa. Banyak sekali orang2 yang mendapatkan refugee visa di sini. Refugee visa diberikan kepada orang2 dari negara yang sedang konflik...dulu misalnya Vietnam..karena banyak banget orang Vietnam di sini. Kata teman saya dari Somalia itu, Australia memberikan kesempatan bagi orang Somalia untuk mendapatkan refugee visa dan menjadi warga negara Australia. Habobo (nama teman saya ini kalau tidak salah) baru berusia 20 tahun dan dia meninggalkan suami serta orang tuanya di Somalia untuk migrasi ke Oz. Untuk mengajukan refugee visa, dia harus tinggal di luar Somalia dan menunggu sampai dia mendapatkan visa itu baru dia bisa datang ke Oz. Dan tempat Habobo tinggal selama 2 tahun menunggu refugee visanya adalah...jreng12234x...Jakarta. Dia tinggal di Petamburan dan tahu beberapa kata2 bahasa Indonesia.

Kembali ke kursus, pelajaran hari pertama adalah pengenalan tentang Aged Care. Beberapa poin penting yang saya ingat adalah:
  1. Di Oz banyak manula karena setelah World War II banyak orang yang migrasi ke Oz dan sekarang sudah menginjak usia manula.
  2. Kebanyakan anak2 para manula itu tidak bisa merawat mereka sehingga mereka terpaksa tinggal di panti jompo, bukan karena tidak berbakti tapi memang tidak mampu merawat orang tua mereka apalagi yang sudah mengalami dementia alias pikun alias menjelang Alzheimer.
  3. Ada 2 macam panti jompo di sini yaitu Low Care (alias hostel untuk manula yang masih bisa mengurus dirinya sendiri sedikit2) dan High Care (nursing home, untuk manula yang cuma bisa tiduran saja di tempat tidur dan harus dilayani 100%). Untuk para carer di high care ini ada yang namanya "Nausea money" untuk kompensasi kita merawat orang2 yang maaf "boker dan pipis di kasur" dan kita harus membersihkan. Intinya uang bayaran kita mual2 deh....
  4. Untuk tinggal di panti jompo ini tidak gratis, para manula harus membayar deposit minimal AUD 300,000 dan biaya bulanan diambil dari 85% uang pensiun mereka. Makanya untuk tinggal di panti jompo biasanya manula itu jual rumah dulu. Saya kira gratis lho tinggal di panti jompo ini, ternyata tidak.
  5. Para perawat (selanjutnya disebut Carer) dianjurkan untuk mengikuti kode etik dalam merawat para manula, misal tidak boleh meremehkan para manula yang dirawatnya. Kalau manula itu masih bisa cuci muka sendiri, biar cuci muka sendiri, para carer bisa membantu melakukan hal lain karena kalau dilayani 100%, manula bisa kehilangan kemampuan mereka untuk mandiri sama sekali.
  6. Banyak manula yang mengalami dementia (pikun) yang tingkat keparahannya berbeda2. Dementia sepertinya disebabkan karena rusaknya beberapa sel otak (kalau saya tidak salah tangkap) dan penyebab asalnya belum diketahui. Orang yang jarang berpikir bisa kena risiko dementia lebih besar kata pengajar kursus saya. Ibunya mengalami dementia karena jarang bekerja sementara ayahnya yang hobi mengutak atik komputer, masih baik2 saja sampai sekarang.
Masih banyak lagi yang saya pelajari di hari pertama kursus, mulai dari dikenalkan pada macam2 popok untuk manula, cara memandikan manula, mengganti kantong kencing bagi manula yang kencing harus dipasang selang (kateter) sampai diajari cara mengganti kantong coleostomi. Itu lho kantong buat menampung kotoran pada orang2 yang ususnya dipotong jadi perutnya harus dilubangi untuk mengeluarkan kotoran. Saya sekarang cuma bisa membayangkan...apakah saya bisa melakukan hal itu. Apalagi kalau saya ditempatkan di nursing home yang orangnya sudah tidak bisa apa2...harus dimandiin, diganti popoknya, disuapin...apakah saya bisa? Semoga bisa dan harus bisa....kalau orang lain bisa kenapa saya tidak?



12 comments:

Wawan Kurn said...

Selamt Pagi..

Berkunjung nih .., coba baca cerita anehnya ..!!

Unknown said...

Wheww..ini kerjaan butuh kesabaran, Kris. Tapi aku salut sama Kris kalo mau pekerjaan ini, coz merawat orang jompo adalah tindakan mulia. Aku pun sekarang kepingin mengirim nenekku ke panti jompo coz nenekku kena Alzheimer, tapi keluargaku melarang padahal keluargaku nggak bisa merawat. Sayang banget.

Sri Riyati said...

Woi Kris. Salut! Banyak orang tidak sanggup jadi carer karena tugas ini berat. Tapi ada juga yang cinta sama pekerjaan ini karena membuat orang lebih 'berdaya' dan kepuasan batin karena melakukan tindakan sederhana tapi sangat berarti buat orang lain. Intinya sih, dulu kamu pernah mikir, "bisa nggak ngerawat orang jompo?" dan sekarang aku rasa kamu malah punya keahlian khusus ngerawat manula. Bukan cuman sertifikat, tapi pengetahuan dan pengalaman. Aku rasa nanti sesudah kerja kamu bisa berpenghasilan lumayan dan punya skill tersendiri yang sangat diperlukan di negara maju yg harapan hidupnya tinggi. Secara karir bagus. Mungkin tantangannya memang berat, tapi...demi jadi lebih kaya dan cantik (krn kerja keras dan langsing). Why not? Haha. Semoga kapan2 aku bisa nengokin kamu dan ngasih semangat! Chayo Kris

wongmuntilan said...

Kedengarannya profesi yang satu ini emang berat ya. Tapi kalo ditekuni, pasti menghasilkan. Pertama secara ekonomi, karena penghasilannya besar. Kedua, merawat manula itu karma baik lho, jadi sambil ngumpulin duit, ngumpulin karma baik juga buat masa depan.

Sama kayak Ria, semoga daku bisa ke sana kapan-kapan dan menengok dirimu (mupeng-dot-com) ^^

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman said...

wawank: thanks atas kunjungannya ya...

vicky: mungkin karena panti jompo di sini kurang meyakinkan kali ya jadi keluargamu ga tega

ria: iyo..ayo tengok ke sini..or dirimu juga melu nyoba kerjaane...aku tambah deg2an menunggu waktu mulai kerja...bisa ndak o..mandiin kakek2....ganti popok nenek....bersihin bekas boker

santi: ayo pada ke sini....disambut dengan senang hati hehe
wah senangnya banyak didukung buat melakukan pekerjaan ini. semoga saya bisa ya....

kurus tapi kuat said...

hi mba..senang sekali bisa menemukan blog ini. jadi saya punya bayangan ttg pekerjaan carer nantinya.
mba, boleh info dulu ambil certificate III aged care nya dimana?
thanks :')

Anonymous said...

Halo mbak, aku dulu kursusnya di new futures training. Mbak di melbourne juga?

kurus tapi kuat said...

whv ku baru di granted mba.. bulan depan rencana berangkat ke melbourne.. iya aku udah check web new futures, skrg harganya sudah 1050 dollar ya :')
untuk ikut training tsb nanti sampai disana butuh surat keterangan dr polisi tidak mba? terimakasih lho..sudah mau menjawab pertanyaanku. have a great day mba :)

Anonymous said...

Halo mbak. Kalo mo ikut training ga perlu surAt keterangan polisi. Ntar kalo dah waktunya placement alias magang baru disuruh bikin police check. Tp ntar dikasih tau caranya kok.
Good luck yaa

Kristina

kurus tapi kuat said...

ooh gitu..oke deh. thank you mba kristina :)

Anonymous said...

heloo mba saya baru google and kebawa sampai sini nih . inspiring banget tentang pengetahuan aged care itu, kalo boleh tau sekarang mba masih disana mba? apply pr kah? saya pengen nanya nanya nih mba soalnya, apakah mba kesana cuma apply working holiday visa dan sembari ambil kursus lalu bisa kerja? atau mba kesana khusus belajar aged care, dan apply pr? karena saya rencana mau study disana mba ambil aged care, yang berniat ujung2nya untuk pr. mohon bantuannya mba

Unknown said...

Halo salam kenal ya.saya masih di australia dan sudah pr.
Sebelum apply work and holiday visa, saya sudah apply pr dulu. Krn apply pr cuma bisa kalau masih bekerja sesuai jurusannya.
Jadi sambil menunggu pr, saya apply work and holiday visa lalu kursus ages care.
Setelah 6 bulan work and holiday, pr saya disetujui jadi saya lanjut sampai sekarang
Kursus aged care tidak bisa untuk apply pr.

Jam

Sejujurnya, inilah Ria dan Kristina...

Ria dan Kristina, sama-sama punya ide-ide yang nggak masuk akal saking nggak bangetnya pikiran kami berdua. Obrolan kami ini, berkat kemajuan jaman dan menjamurnya aplikasi internet (hiduplah Indonesia Raya!), kami sekarang bisa tuangkan di blog. Dulu kami suka ngetik-ngetik pake mesin ketik manual di belakang kertas HVS A4 bekas fotokopian. Tapi tetep aja kami tidak berhenti menulis. Kata pepatah: setipis-tipisnya tinta masih lebih tajam dari ingatan manusia. Kata Pramoedya: menulis berarti memetakan sejarah. Halah, kalo tulisan kita mah sebenernya gak ada hubungannya ama sejarah. Cuma mengukirkan betapa masa muda kami ini sangat indah. Dan jelas nggak mutu isinya. Jadi, mending kalo sisa-sisa waktu dan pengen baca yang tidak terlalu berguna sajalah baru buka blog kami... Tapi apapun komentar, masukan dan pendapat teman-teman, semuanya adalah cendera mata yang indah buat kami...

Ria dan Kristina (hualah, koyok undangan penganten. Amit2 deh. Lesbong juga pilih-pilih ah...)

About Us

My photo
pindah2..tergantung mood, Indonesia
Sri Riyati Sugiarto (aka Ria) adalah cewek kelahiran limpung..(pinggiran kota Pekalongan)..habis sekolah di SMU St. Bernardus Pekalongan trus kuliah kedokteran di Undip Semarang..sementara Kristina Melani Budiman (aka Kristina) juga lahir di Pekalongan trus satu SMU ama Ria dan kuliah di Atma Jaya Jogjakarta. kami kenal di kelas 3 SMU tapi mo duduk bareng selalu ga bisa gara2 terlalu cerewet dan kalo duduk sebangku selalu bikin keributan karena hobinya menggosip jadi terpaksa sampai sekarang tidak pernah duduk bareng..untungnya kita ga satu kampus :p