Friday, April 1, 2011

Ada apa ya?

Seminggu yang lalu, saya dan suami minta saran dari host tempat kami nebeng saat ini (sebut saja namanya R) enaknya jalan2 kemana ya yang dekat, murah meriah hepi. Kami beli tiket yang bisa dipakai 5 kali weekend seharga 15 AUD dan bisa dipakai kemana saja naik train, trem maupun bus. Murah ya..jadi seharian cuma bayar 3 AUD (sekitar 25rb an rupiah lah) sudah bisa kemana2. Kata R ada suatu kota yang bagus..kota kuno gitu namanya Belgrave. Di sana bisa naik kereta namanya Puffing Billy, itu kereta kuno yang berjalan sekitar 25 kilometer mengitari bukit dan lembah..masuk ke hutan2 juga.
Gambar diambil dari sini. Asik ya kelihatannya. Kami memutuskan untuk pergi ke sana hari Sabtu waktu saya libur walaupun cuma tahu di sana ada Puffing Billy doang. Jadi teringat pengalaman masa lalu bersama Ria yang kita pergi ke Katong dan jadi terkatong2.

Dari kota Frankston tempat kami tinggal sekarang, perjalanan ke Belgrave memakan waktu sekitar 2 jam dan kami harus ganti kereta 2 kali. Perjalanan naik keretanya terasa lamaaa banget apalagi waktu hampir sampai kok lewatnya hutan2 gitu...trus melewati kota2 yang temboknya banyak coret2nya kaya film Rumble in the Bronx. Sempat mikir kok serem juga ya..

Kesan pertama sewaktu menginjakkan kaki di Stasiun Belgrave adalah..."Lho kok sepi....ada apa ya di sini?".
Belgrave train station
Kami sampai di Belgrave sekitar jam 3 sore dan ternyata sudah terlambat untuk naik Puffing Billy. Lagian ternyata mahal juga tiketnya sekitar 30 AUD. Secara kami baru bekerja belum ada sebulan jadi uang segitu worth it banget. Kami memutuskan tidak jadi naik Puffing Billy padahal sudah mupeng. Cuma terlaksana foto di depan papan Puffing Billy.
Seharusnya naik Puffing Billy sangat romantis
 Kota Belgrave ternyata sangat mencengangkan karena kelihatannya hiburan satu2nya adalah Puffing Billy itu. Kotanya berbukit2, jalannya naik turun seperti di Semarang bagian Jatingaleh itu lho. Jalan utamanya tidak begitu besar tapi saya senang karena saya teringat masa kecil di Pekalongan waktu masih sepi dan saya sering main di sawah. Di tengah bunderan, kami melihat ada papan penunjuk jalan menuju gereja Katolik jadi kami memutuskan pergi ke gereja karena sudah 3 minggu tidak pergi ke gereja. 


pusat kota yang sepi

belokan dari stasiun


gereja Katolik yang sepi

ternyata..hari Sabtu tak ada misa..kenapa oh kenapa..
 Sampai di gereja kok tidak ada orang di hari Sabtu padahal gereja saya dulu di Kristoforus Grogol selalu ada orang dan anjing gereja. Pastornya pun tinggal di situ. Tapi ini gereja kok sunyi sepi sendiri, sudah gitu hari Sabtu tidak ada misa, misa cuma hari Jumat dan Minggu. Sebagai perbandingan, gereja Kristo misa Sabtu sore 2 kali, minggu 5 kali. Gereja Pekalongan pun misa Sabtu sekali, Minggu 2 kali (kalau salah tolong dibenarkan). Saya dan suami pun terheran2..bahkan anjing gereja pun tak ada. Biasanya di gereja selalu ada anjing buat penjaga. Mungkin Belgrave sangat aman tentram gemah ripah loh jinawi ya jadi ga perlu ada anjing herder buat penjaga.
Bunderan kota yang mirip Simpang Lima
 Kami memutari daerah sekitar kota cuma makan waktu 1 jam setelah itu kami bingung mau ngapain. Rasanya kok sayang...perjalanan 2 jam masa cuma 1 jam di situ. Akhirnya kami pun mencari tempat makan yang enak, banyak dan murah..apakah ada? Setelah berjalan bolak balik kami menemukan tempat makan idaman yaitu...jreng 8 kali saja....pizza murah..yang cuma bisa take away..ga bisa makan di situ. Mungkin untuk efisiensi biaya. Ga perlu sewa tempat lebih gede, ga perlu cleaning service juga.


chef dari Italia asli
 Mula2 kami ragu2 mau beli karena sepertinya muka chefnya serem tapi ternyata dia sangat ramah. Sepertinya dia asli dari Italia karena saya dipanggil "senorita" (kalo ga salah denger). Senorita itu bahasa Italia bukan ya?
Katanya gelatto asli Italia tapi ternyata made in Australia
 Saya tadinya membayangkan gelatto asli itu bentuknya tidak dalam cup seperti di atas..tapi pakai cone dan melingkar2 seperti es krim KFC yang harganya goceng. Ternyata tidak sesuai bayangan saya. Tapi tak apalah namanya juga usaha.
Ini baru pizza

Menikmati pizza di kereta bersama Gilbert
Pizzanya seharga 6.9 AUD atau sekitar 60 ribuan ini enak banget. Rotinya tipis dan isinya banyak. Kebalikan dari pizza yang itu itu lho yang rotinya tebel banget tapi toppingnya sedikit sampai kalau beli pizza seafood belum tentu setiap orang dapat udangnya. 


Perjalanan ke Belgrave ini akhirnya diakhiri dengan makan pizza di dalam kereta.


The End

11 comments:

Anonymous said...

"Menikmati pizza bsama Gilbert"? Siapa gilbert? Wah..
-Petter

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman said...

gilbert ya komud hihihi..
gilbert itu suaminya anne of green gables
komud sempet2nya baca blog tapi ga bales message fb ya..gimana nasib si mimi?

Sri Riyati said...

Gak setuju. Pertama simpang lima luwih rame yooo. Kedua, gereja limpung orak ono herdere, onone Mak Surip sing tukang nyapu2, trus ayamnya 1 babon 5 kuthuk. Mungkin gereja itu piaraannya beda2 tergantung budaya, tempat, situasi dan kondisi. Ketiga, kudune kowe mlebu ning Puffing opo kuwi, kan 30 AusD biso dicari dalam minggu2 ke depan setidaknya kowe bisa bilang ke anak cucu: aku pernah ke Puffing...di Belgrave. Belgrave yang di Assie, bukan di Irlandia. Hehe. Nggak sih Kris, ya emang harus ngirit dan sbnre nggak perlu harus masuk2 tempat wisata wong di gereja aja (yang jelas gratis) kalo kita traveling itu sudah menarik, karena semuanya baru dan beda. Tempat wisata itu cuman bagian dari petualangan tapi petualangan itu sendiri ya kerjaan, orang2 baru dan cara hidup yang beda.Ya kan?

Btw itu Petter Gilbert 1 harusnya karena nanti aku bakal cari Gilbert 2 yah Kris. Trus kita akan kembali ke jalan kanopi kekasih bersama Gilbert2 kita... =)

Anonymous said...

wah pizzanya menggugah selera...harga 60rb kalo makan disana emang murah...tapi kalo dibawa balik ke Indo...jelas sangat mahal..dan sangat ndak cucuk
Naik kreta ke Belgrave lewat hutan2? wah romantis banget......nggak coba nginep disana Kris...sapa tau malah ada pengalaman baru..kaya House of Wax itu...xixixi
Lanny

jensen99 said...

Haa, lama sekali gak kesini! :D
Pakabar Kris?

Setau saya, gereja di jawa jadwal kebaktiannya banyak, selain untuk menyesuaikan kesempatan ke gereja bagi tiap jemaat, juga untuk menyiasati keterbatasan daya tampung gereja. Karena gereja bakal gak muat kalo seluruh jemaat ibadah di jam yang sama. Tentunya, kalo ibadah 2x seminggu sudah cukup untuk menampung jemaat seluruh kota kecil itu, jelas tidak dibutuhkan ibadah 3x pada hari Sabtu. :D

BTW, Puffing Billy menurutku sangat layak dicoba. Ayo balik lagi! :))

wongmuntilan said...

Kris, dapat salam kangen dari Bruno (golden retriever-nya Gereja Kristoforus Grogol) ^^

Vicky Laurentina said...

Dan itu menjawab kenapa di Facebook Kristina ada foto Kristina pake sepatu but.

Kris, pindah ke Oz, Kris? Permanen??

Vicky Laurentina said...

Dan itu menjawab kenapa di Facebook Kristina ada foto Kristina pake sepatu but.

Kris, pindah ke Oz, Kris? Permanen??

Grace Receiver said...

Wah, sepertinya seru juga kalau semua pengalaman kamu selama merantau dibukukan :-)

Sri Riyati said...

Lanny:House of Wax itu ketoke pilm horor, bukan pilm romantis. Memang sih biasanya petualangane Kristina justru seru karena agak2 sedikit menyeramkan, buktine dia selalu mbandingin ceritanya ama Saw atau Hostel hihihi (amit2 ah) Bang Jensen: apa kabaaaar? Sebenernya kita emang jarang nulis akhir2ini, bukan Februari nggak ada postingan sama sekali kayaknya! Santi: disini Ria. Pesannya nanti aku sampekan ke Kristina (Pi-aR banget). Vicky: kayaknya tidak menjelaskan deh Vic. Dia belum cerita kan kalo sepatu itu dibeli dari second-hand shop dengan harga tuuuuut (sensor)? Hehe. Iya Vic, si Kristina ngambil 1 year of untuk kerja dan traveling ke Oz. Selvia Lusman: mungkin akan dibukukan, dengan judul "resep masakan2 termurah yang bisa dibikin selama kita lagi kerja serabutan di Oz tanpa harus kelaparan atau keracunan makanan," Piss Kris ;-)

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman said...

ria:aku ngomentari wes kedaluarsa ki...iyo yang penting iso jalan2 dengan mengeluarkan duit seminimal mungkin seng penting hepi

lanny: ogah film house of the wax..mendingan film tarzan wae..luwih romantis ke hutan2 sambil bergelantungan berdua

jensen: masa sih????walah...besok2 harus ke sana lagi buat naik puffing billy. ngumpulin duit dulu :p

santi: sejak kapan di kristo ada golden retriever? salam balik deh buat bruno ntar kalo aku ke sana aku bawain tulang iga

vicky: iya gaya banget pake sepatu boot walaupun second :p. aku pengen pindah permanen di masa depan. sekarang tinggal setahun dulu di sini

selvia: ntar aku bukukan juga cara bertahan hidup di sini dengan budget minimum

Jam

Sejujurnya, inilah Ria dan Kristina...

Ria dan Kristina, sama-sama punya ide-ide yang nggak masuk akal saking nggak bangetnya pikiran kami berdua. Obrolan kami ini, berkat kemajuan jaman dan menjamurnya aplikasi internet (hiduplah Indonesia Raya!), kami sekarang bisa tuangkan di blog. Dulu kami suka ngetik-ngetik pake mesin ketik manual di belakang kertas HVS A4 bekas fotokopian. Tapi tetep aja kami tidak berhenti menulis. Kata pepatah: setipis-tipisnya tinta masih lebih tajam dari ingatan manusia. Kata Pramoedya: menulis berarti memetakan sejarah. Halah, kalo tulisan kita mah sebenernya gak ada hubungannya ama sejarah. Cuma mengukirkan betapa masa muda kami ini sangat indah. Dan jelas nggak mutu isinya. Jadi, mending kalo sisa-sisa waktu dan pengen baca yang tidak terlalu berguna sajalah baru buka blog kami... Tapi apapun komentar, masukan dan pendapat teman-teman, semuanya adalah cendera mata yang indah buat kami...

Ria dan Kristina (hualah, koyok undangan penganten. Amit2 deh. Lesbong juga pilih-pilih ah...)

About Us

My photo
pindah2..tergantung mood, Indonesia
Sri Riyati Sugiarto (aka Ria) adalah cewek kelahiran limpung..(pinggiran kota Pekalongan)..habis sekolah di SMU St. Bernardus Pekalongan trus kuliah kedokteran di Undip Semarang..sementara Kristina Melani Budiman (aka Kristina) juga lahir di Pekalongan trus satu SMU ama Ria dan kuliah di Atma Jaya Jogjakarta. kami kenal di kelas 3 SMU tapi mo duduk bareng selalu ga bisa gara2 terlalu cerewet dan kalo duduk sebangku selalu bikin keributan karena hobinya menggosip jadi terpaksa sampai sekarang tidak pernah duduk bareng..untungnya kita ga satu kampus :p