Thursday, October 16, 2014

Ibu....Mami..Mama...Mother..omuni

Setelah menjadi seorang ibu selama 2 tahun 1 bulan saya menyimpulkan menjadi seorang ibu adalah pekerjaan tersulit di dunia, Lebih sulit daripada waktu saya lembur2 sampai jam 3 pagi hampir setiap hari waktu saya menjadi auditor di Deloitte ataupun waktu saya dua kali ga pulang kantor karena mengerjakan tax return waktu kerja di Schlumberger. Lebih capek juga daripada waktu saya kerja jadi kitchen hand di Frankston yang jauhnya 2 jam naik kereta dari rumah. Baiklah..marilah kita lihat daftar kesulitan2 menjadi seorang ibu..tentu saja ada positifnya kalau tidak masa hampir semua wanita di dunia ini mau menjadi ibu. Kalau tidak populasi manusia bisa punah seperti dinosaurus yang punah karena kabarnya ada hujan es. Manusia terbukti lebih kuat dari dinosaurus karena di Melbourne ini juga kadang2 ada hujan es tapi kita tetap hidup dan eksis seperti sekarang.

Kita mulai listnya dari:
Waktu kehamilan: saya harus merelakan tubuh hasil diet sampai minum obat diet tapi belum juga kurus2 ini naik 12 kg dalam waktu 9 bulan. Belum lagi susah tidur karena kebelet pipis dan waktu hamilnya sudah besar cuma bisa tidur miring ke kanan ke kiri. Awal2 kehamilan juga mual2 sampai ga doyan makan tapi ga kurus malah perut tambah melendung. Masih ditambah kaki bengkak dan tubuh rasanya ga karuan.

Waktu melahirkan: menderita dari jam 1 pagi sampai anaknya lahir jam 10 malam. Jadi sekitar 21 jam menahan sakit yang lebih sakit dari sakit gigi. Plus bagian tubuh bagian bawah tidak akan sama lagi karena digunting dan dijahit dan diobok2 dokter serta bidan (maaf kalau terlalu vulgar tapi kenyataan).

Dari Deo baru lahir sampai sekarang: Saya belum pernah tidur nyenyak semalaman karena Deo pasti bangun malam2 minta susu. Apalagi sebelum Deo 5 bulan, dia tidurnya kalau siang..malamnya bangun. Bukan cuma masalah tidur, waktu sehari2 mengurus deo juga membutuhkan kesabaran. Saya ingat ada teman yang posting gambar di facebook yang isinya ibu hanya bisa memilih dua dari tiga hal berikut: rumah bersih, anak hepi atau kewarasan ibu. Seringnya ibu tidak bisa memilih semuanya karena rumah berantakan, anak rewel dan ibunya bohwat dan diragukan kewarasannya.

Mendidik anak bukanlah hal yang gampang. Waktu pertama2 saya bingung soal kapan deo benar2 lapar dan butuh susu atau cuma mau ngenyot doang. Lalu saya bingung waktu mulai memberi makan solid. Kadang deo tersedak kalau makananya sudah mulai kasar teksturnya. Sekarang ini yang bikin saya stres adalah deo susah makan. Masa umur 2 tahun masih makan bubur. Kalau makan nasi dilepeh2. Padahal dia bisa makan biskuit, kerupuk, keripik..dll yang dia suka tapi kok makan nasi ga mau. Kata dokter coba deo dibikin kelaparan trus ntar dikasih makan nasi sayur gitu pasti dimakan. Itu teorinya..tapi teori gampang,,,prakteknya susah. ada yang bilang suruh makan sendiri aja nanti kalau dia lapar juga dia makan ga usah disuruh. Sudah dicoba tapi deonya lapar juga tetap ga mau makan nasi sayur..malah ngejar2 saya minta nenen. ya itu salah satu yang susah distop..sampai sekarang Deo masih asi. Sempat saya coba menyapih tapi deo nangis kaya mau dibunuh gitu jadi ya saya kasih lagi nenennya. Saya mikirnya biarlah deo nenen sampai bosan sendiri. Ada yang bilang mana mungkin bosan.ntar sampai sekolah bisa jadi masih nenen kaya teman adik saya. Oh tidaakkk...saya ingin tahu apakah ada ibu2 yang anaknya super ideal...perkembangannya sesuai umur misal ngomong ga telat, tabiatnya baik..dikasih tahu nurut, waktunya berhenti nenen langsung bisa. Anak yang makannya 3 kali sehari teratur suka makan sayur dan buah, tidak suka junk food. Hobinya baca buku, main musik dan membantu orang tua serta suka menabung, suka rumah yang rapi dan bisa membereskan mainannya sendiri. Mau gosok gigi tidak usah dikejar2, toilet training sehari langsung bisa serta tidur tepat pada waktunya ga main2 dulu sampai maminya ngantuk. Ada tidak yaaa?????

Ini adalah tulisan ibu frustasi yang lagi cuti kerja 2 minggu karena emak deo lagi pulang ke Indonesia.

Bukan berarti saya sama sekali tidak pernah hepi lho menjadi seorang ibu karena ada yang bilang anak adalah berkat...anak bikin ortu hepi dan bangga. Anak bisa bikin kita excited melihat pertumbuhannya dan yang paling penting membuat saya bahagia bisa menjadi seorang ibu (kalau lagi waras).

1 comment:

Sri Riyati said...

Hoi Kris aku jajal arep komentar maneh nek berhasil ki. Mnrtku kowe hebat ho iso dadi ibu. Kuwi tapi nek pingin nduwe anak teladan kuwi kudune orak dilahirkan tapi digawe dewe nganggo terigu karo zat pewarna, koyo play-dough kae. Hehehe.

Mnrtku sih dewe kuwi kadang kewalahan ngurus anak jaman saiki karena wes ono BBM (teori mami Yen Li) dan internet seacara keseluruhan. Iki mnrtku yo. Nek jaman mbiyen kae ibu2 angger anake ketok urip mereka wes hepi. Maksudku mrereka rak mikir tentang umur piro anake kudu disapih, apakh susu formula berbahaya, apakah kudu ngomong sek ato mlaku sek dan umur piro. Pokoke angger obah dan kedip2 yo weslah berarti oke. (emange tamagochi yo). Tapi asli wes, dewe ki wes entuk akeh pendidikan dan informasi, dadi dewe sering was2: apakah pertumbuhan anakku sesuai umur? Opo wes wayahe disapih? Kapan iso dikei mangan makanan dewasa bukan bubur ato makanan tambahan pelengkap ASI? (contoh: kepiting saus tiram dan sambel goreng pete). Opo berat badane normal? Opo sikape terhadap bebek normal? etc etc. Nah ketoke mbiyen pas jamane wong tuone dewe kuwi mereka beda karena:
1. ora nduwe HP ato BBM
2. mereka sakdurung kuatir apakah dewe wes wayahe mlayu2 adik e dewe wes lair. Bohwat wes (bhs Kristina) karepe kono kakak e sing penting tambah gede, mbuh wae lah nek pertumbuhane seuai umur rak, soale iki ono bayi maneh sing kudu disusoni (dadi rak perlu mikir tentang disapih wong wes kudu gantian karo adike)
3.Mamine dewe rak iso moco konsultasi lewat internet. Sing penting nek loro digowo dokter nek wes waras dikei slametan
4. Mamahe dewe ibu RT penuh waktu ato wiraswasta sing jadwale fleksibel yo

Dadi sih mnrtku ojo kuatirlah, dewe urip dan anake dewe pasti akan tumbuh besar dengan baik. Aku dudu wong sing tepat nggo ngomong ngene asale pengalamanku nol besar, aku ngingu iwak koki bae mati (meskipun orak ketiban galon kkoyo iwak kokimu Ari), tapi mnrtku kowe tetep ibu yang baik!!!!

Jam

Sejujurnya, inilah Ria dan Kristina...

Ria dan Kristina, sama-sama punya ide-ide yang nggak masuk akal saking nggak bangetnya pikiran kami berdua. Obrolan kami ini, berkat kemajuan jaman dan menjamurnya aplikasi internet (hiduplah Indonesia Raya!), kami sekarang bisa tuangkan di blog. Dulu kami suka ngetik-ngetik pake mesin ketik manual di belakang kertas HVS A4 bekas fotokopian. Tapi tetep aja kami tidak berhenti menulis. Kata pepatah: setipis-tipisnya tinta masih lebih tajam dari ingatan manusia. Kata Pramoedya: menulis berarti memetakan sejarah. Halah, kalo tulisan kita mah sebenernya gak ada hubungannya ama sejarah. Cuma mengukirkan betapa masa muda kami ini sangat indah. Dan jelas nggak mutu isinya. Jadi, mending kalo sisa-sisa waktu dan pengen baca yang tidak terlalu berguna sajalah baru buka blog kami... Tapi apapun komentar, masukan dan pendapat teman-teman, semuanya adalah cendera mata yang indah buat kami...

Ria dan Kristina (hualah, koyok undangan penganten. Amit2 deh. Lesbong juga pilih-pilih ah...)

About Us

My photo
pindah2..tergantung mood, Indonesia
Sri Riyati Sugiarto (aka Ria) adalah cewek kelahiran limpung..(pinggiran kota Pekalongan)..habis sekolah di SMU St. Bernardus Pekalongan trus kuliah kedokteran di Undip Semarang..sementara Kristina Melani Budiman (aka Kristina) juga lahir di Pekalongan trus satu SMU ama Ria dan kuliah di Atma Jaya Jogjakarta. kami kenal di kelas 3 SMU tapi mo duduk bareng selalu ga bisa gara2 terlalu cerewet dan kalo duduk sebangku selalu bikin keributan karena hobinya menggosip jadi terpaksa sampai sekarang tidak pernah duduk bareng..untungnya kita ga satu kampus :p