- Enggak perlu terlalu pusing mikirin tujuan wisata. Waktu saya nanya ama temen sekantor mau berlibur ke mana tahun ini, dengan enteng dia menjawab, “Kemana aja yang ada promo AirAsianya”. Siapa sih yang nggak suka liburan kejutan?
- Bisa liburan lebih lama. Ini karena: enggak naik bis (biasanya budgetnya cuman cukup buat bis AKAP yang kalo nggak ngabisin semalem di jalan ya minimal sehari pulang-pergi) plus duit sisanya bisa buat sewa kamar penginapan semalem lagi.
- Kalau kita naik pesawat yang non-budget misalnya the British Airways (ini contoh, meskipun contoh yang agak lebai. Bagi warga pekalongan dan sekitarnya -kayak Adzan magrib pakai dan sekitarnya hehe- British Airways nggak mendarat di bandara Ahmad Yani Semarang, sekedar info), perjalanan kita nggak akan semenarik kalau kita pakai AirAsia. Apa pasal? Begini. Pesawat non-budget biasanya diisi oleh orang-orang tua yang udah mapan atau orang yang sedang dalam perjalanan bisnis. Jadi percakapan kita bekisar pada hal-hal semacam pekerjaan, pertemuan, makan siang dengan klien, rapat dengan rekan kerja, seminar atau hal-hal yang serius lainnya. Biasanya pada pembicaraan semacam ini saya cuman akan mengangguk-angguk macam burung perkutut tapi sebenernya saya enggak ndengerin karena enggak paham. Nah kalau pesawat macam AirAsia itu saya ketemu sama orang-orang macam saya dan temen-temen sekantor seberang meja: pemburu liburan murah-meriah-hepi. Jadi pembicaraan saya bisa dari kota apa yang kayaknya bakal jadi promo tahun depan sampai warung makan apa yang jual makanan yang khas kayak tempe mendoan tegal. Termasuk tips-tips cara berpetualang yang hemat tapi hebat (misalnya, suatu saat ada temen ketemu di pesawat yang nunjukin ke saya gimana cara pakai AirAsia chart untuk tahu kapan waktu terbaik pergi ke Burma). Seperti orang bijak (yang enggak minum tolak angin tapi taat pajak) bilang: traveling tidak sejauh dompetmu tapi sejauh mana imajinasi membawamu. Puitis bukan? Memang tiket murah itu seindah puisi….
- Tanpa beban. Dalam arti konotatif dan sebenernya. Tanpa beban dalam arti yang sebenarnya adalah, karena demi menghemat biaya perjalanan saya selalu pergi dengan satu tas ransel saja dan enggak banyak bagasi.
Sunday, August 31, 2014
AirAsia dan Traveling, bagaimana saya bepergian tanpa beban
Wednesday, August 27, 2014
Salah satu mimpi saya hampir terwujud (lagi)
Hidup saya tidak selalu cerah ceria..seperti hari hari yang kadang matahari bersinar, kadang hujan deras dan kadang berangin or berkabut kaya pagi ini. Apalagi kalau baca berita akhir akhir ini bikin tentang ISIS, bom di Gaza dll bikin tidak semangat. Namun ada satu hal yang saat ini sedang bikin saya dan suami semangat karena ada yang ditunggu yaitu...jreng 22345x rumah kami sudah hampir jadi. Ini rumah pertama kami jadi maklum aja kalau kami senang banget. Semoga semuanya lancar sehingga paling lambat Januari 2015 kami bisa pindah ke rumah baru.
Kalau dipikir2 sejak pindah ke oz tahun 2011 baru 3 tahun yang lalu ya tapi hidup kami begitu banyak perubahan. Kami pacaran tahun 2002 waktu masih kuliah. Setelah saya lulus tahun 2003 saya kerja di Jakarta sampai tahun 2011. Petter juga mulai kerja tahun 2007. Baru bisa menikah tahun 2009. Selama saya kerja di jakarta 8 tahun (lama juga ya) dan sampai menikah, kami belum bisa punya apa2. Tinggal juga masih di kost2an yang rada mengenaskan.
Makanya saya bersyukur banget Tuhan buka jalan buat kami buat pindah ke oz. Dalam waktu 3 tahun kami bisa punya anak, beli mobil walaupun second dan sebentar lagi pindah ke rumah baru. Perjuangan kami di sini tidak gampang. Sampai sekarang Petter masih kerja angkut2 di pabrik sampai tangan kaki dan punggungnya sering ditempel koyo cabe. Saya juga masih kerja di panti jompo. Kadang ngurusin manula, tapi sekarang sih lebih sering kerja di dapur. Cuci piring, nyiapin makan, bantu2 chef...ngepel dan bersih2.
Yang lebih membuat saya bersyukur adalah di sini tidak sia2 membayar pajak. Banyak fasilitas yang sudah saya nikmati di sini. Misal ke dokter dan rumah sakit gratis walaupun obat beli sendiri. Deo kemarin2 ditawarin buat ke playgroup gratis..oktober mulai. Trus waktu lahiran ada baby bonus $5000 yang sayangnya sudah mau dihapus. Sebagian pajak yang kami bayar juga bisa diminta balik. Kemaren2 saya bayar pajak sekitar $2000 an setahun bisa dapet balik $1000 an. Kalau setahu saya di indo dulu pajak perorangan tidak bisa diminta tax return nya. Cuma perusahaan saja yang bisa minta tax return. Plus di sini kalau penghasilannya kecil bisa dapat tunjangan dari pemerintah. Saya juga masih dapat tunjangan 2 minggu sekali yang lumayanlah buat nambah2 belanja. Tadi saya iseng2 baca2 website centrelink (badan pemerintah yang ngurusin tunjangan), ternyata kalau butuh uang bisa minta tunjangannya dibayar di muka dalam jumlah tertentu. Lumayan mumpung saya juga lagi butuh uang buat bayar kpr.
Saya nulis ini tujuannya buat mengingatkan kalau pas lagi malas kerja atau kurang bersyukur bisa diingatkan kalau seharusnya saya bersyukur dengan hidup saya sekarang. Berdoa buat perdamaian dunia terutama di gaza, irak dan suriah.
Jam
Sejujurnya, inilah Ria dan Kristina...
Ria dan Kristina (hualah, koyok undangan penganten. Amit2 deh. Lesbong juga pilih-pilih ah...)
About Us
- Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman
- pindah2..tergantung mood, Indonesia
- Sri Riyati Sugiarto (aka Ria) adalah cewek kelahiran limpung..(pinggiran kota Pekalongan)..habis sekolah di SMU St. Bernardus Pekalongan trus kuliah kedokteran di Undip Semarang..sementara Kristina Melani Budiman (aka Kristina) juga lahir di Pekalongan trus satu SMU ama Ria dan kuliah di Atma Jaya Jogjakarta. kami kenal di kelas 3 SMU tapi mo duduk bareng selalu ga bisa gara2 terlalu cerewet dan kalo duduk sebangku selalu bikin keributan karena hobinya menggosip jadi terpaksa sampai sekarang tidak pernah duduk bareng..untungnya kita ga satu kampus :p