Wednesday, October 12, 2011

Kenapa Orang Bunuh Diri?

There is nothing more tragic than someone committing a suicide. You need a lot of courage to do something like that, and I think with that courage, instead, you can overcome your sadness and trouble- Min Hyo Rin



Kamis minggu lalu saya diterima kerja di Aktrapid, sebuah nursing agency yang menyediakan jasa perawat maupun carer bagi rumah sakit dan nursing home yang membutuhkan tenaga bantuan. Sistem kerjanya adalah kalau ada permintaan tenaga kerja dari rumah sakit atau nursing home, Aktrapid akan menelepon perawat atau carer yang sudah masuk di list. Saya bisa update online di web Aktrapid hari apa saja saya bisa kerja. Lama kerjanya tergantung kebutuhan. Biasanya sih kalau shift AM (pagi) dari jam 7 sampai 3 sore. 


Saya baru dua kali mendapat kesempatan kerja di dua rumah sakit yang berbeda, namun pekerjaannya sama yaitu menemani pasien yang berusaha bunuh diri dan tertolong. Pihak rumah sakit tidak punya tenaga perawat yang bisa stand by mengawasi pasien sehingga mereka memanggil tenaga bantuan dari Aktrapid. Pekerjaannya relatif mudah, yaitu cuma duduk di kamar pasien tersebut dan harus mengikuti kemana pasien itu pergi dari merokok sampai ke toilet. 


Pasien pertama yang saya jaga hari Senin kemarin seorang wanita berusia 55 tahun sebut saja namanya V. V berhasil diselamatkan setelah minum 10 pil tidur plus setengah botol sampanye. Dia sempat mati suri sampai harus diberi CPR (Cardiopulmonary resuscitation) alias napas buatan. 8 jam saya menemani dia dan mendengarkan cerita dia. Kenapa dia sampai berani untuk mengambil jalan pintas? V bercerai setelah menikah selama 30 tahun karena suaminya tipe orang yang sangat plegmatis dan tidak ada inisiatif. V menjadi tulang punggung keluarga mulai dari bekerja mencari nafkah sampai mengurus anak2nya. Setelah bercerai, V bertemu dengan seorang pria sebut saja S. Mereka pacaran selama 7 tahun. Di awal2 hubungan mereka, V sangat bahagia. Namun belakangan baru ketahuan kalau S itu kecanduan judi bahkan sampai bikin bisnis V bangkrut dan rumah pun disita bank. Sejak 5 bulan yang lalu, V putus dari S, tidak punya kerjaan, tidak punya uang, rumah pun menyewa dan dia cedera tulang belakang yang bikin dia ga bisa kerja lagi. Akhirnya dia sampai pada satu titik dia sudah menyerah dan mengambil keputusan untuk bunuh diri.


Pasien kedua adalah remaja cowok umur 20 tahun sebut saja K. Pertama saya melihat dia, saya tidak menyangka kalau dia ingin bunuh diri. K lumayan ganteng, badan juga atletis, diajak ngomong juga seperti orang normal. Saya tanya kenapa dia sampai ada pikiran untuk bunuh diri. K bercerita kalau sudah setahun dia diusir dari rumah karena dia merokok marijuana di dalam rumah. Selama setahun itu dia ditanggung pemerintah, diberi uang saku dan dia bisa menyewa rumah pemerintah dengan harga murah. Saya berpikir, kenapa dia ga mau cari kerja demi kehidupan yang lebih baik. Di sini banyak agen2 tenaga kerja yang bisa membantu dia mendapatkan pekerjaan. Paling tidak dia pasti bisa mendapatkan pekerjaan casual misalnya jadi waiter di restoran, kerja di minimarket macam 7 Eleven, dll. K bilang dia merasa sendirian, tidak ada teman, tidak ada kerjaan, tidak ada uang dan tidak ada gairah hidup.


Bedanya K dan V adalah, masalah V disebabkan oleh orang lain sementara K yang membuat hidupnya jadi berantakan. K sendiri bilang kalau masa2 dia merasa bahagia adalah waktu dia tinggal di rumah orang tua, tapi kenapa dia melakukan perbuatan yang membuat dia diusir dari rumah? Dia sendiri yang memilih untuk mengasiani diri sendiri dan putus asa.


Setelah bertemu dengan dua orang itu, saya jadi merasa dikuatkan. Setiap orang pasti punya masalah, tergantung bagaimana kita menghadapinya. Yang paling penting, pasrah dan berserah diri pada Tuhan. 



1 Corinthians 10:13


13 No temptation[a] has overtaken you except what is common to mankind. And God is faithful; he will not let you be tempted[b] beyond what you can bear. But when you are tempted,[c] he will also provide a way out so that you can endure it.


6 comments:

Petter Sandjaya said...

i like this... Thanks.

wongmuntilan said...

Belum lama ini ada temen baikku yang juga mencoba commit suicide, dengan memotong nadi di pergelangan tangannya. Untung tertolong, tapi sebagian saraf terkena, jadi sekarang tangan kirinya ngangkat piring beling aja belum kuat. Andai kita bisa menolong mereka biar nggak ngulangin perbuatan nekad itu ya..

Grace Receiver said...

Setuju banget kalau orang ngga menjadikan Tuhan sebagai sandaran bisa gampang putus asa sampai mengakhiri hidupnya sendiri :-(

Sri Riyati said...

Sori nembe moco. Seperti kata pepatah, di atas langit ada langit, begitu juga di bawah kolong ada kolor. Emang rak pas komene tapi aku yakin kowe pasti paham mangsudku: sesial2nya hidup, masih ada orang yang lebih parah, jadi kita bisa bersyukur kalo masih mau hidup. Nggak peduli kalopun kita sering setres ato depresi. Mnrtku kowe pemberani, Kris...iki komen aku tulis ulang asale sing sakdurunge ilang, tapi aku tidak menyerah hehe

outbound training di malang said...

kunjungan gan.,.
bagi" motivasi.,.
kehilangan jadikanlah sebuah pelajaran untuk mu.,.
jangan hanya menyesali apa yang terjadi.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,

adilmuhammadisa said...

Seberat apapun kondisi seseorang di dunia, itu masih lebih baik ketimbang mati karena di dunia masih ada kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Bagi yang sudah baik bisa lebih baik lagi, bagi yang belum baik bisa berubah menjadi baik.

Bunuh diri berarti berpindah dari alam dunia yang masih bisa kita perbaiki ke alam yang di dalamnya tidak lagi ada waktu untuk bertobat memperbaiki diri.
Bunuh diri berarti membuang kesempatan umur untuk memperbaiki diri (bertobat) yang masih diberikan Tuhan
Siksa alam kubur dan Neraka adalah tempat paling buruk yang menyengsarakan tanpa bisa diperbaiki.

Jam

Sejujurnya, inilah Ria dan Kristina...

Ria dan Kristina, sama-sama punya ide-ide yang nggak masuk akal saking nggak bangetnya pikiran kami berdua. Obrolan kami ini, berkat kemajuan jaman dan menjamurnya aplikasi internet (hiduplah Indonesia Raya!), kami sekarang bisa tuangkan di blog. Dulu kami suka ngetik-ngetik pake mesin ketik manual di belakang kertas HVS A4 bekas fotokopian. Tapi tetep aja kami tidak berhenti menulis. Kata pepatah: setipis-tipisnya tinta masih lebih tajam dari ingatan manusia. Kata Pramoedya: menulis berarti memetakan sejarah. Halah, kalo tulisan kita mah sebenernya gak ada hubungannya ama sejarah. Cuma mengukirkan betapa masa muda kami ini sangat indah. Dan jelas nggak mutu isinya. Jadi, mending kalo sisa-sisa waktu dan pengen baca yang tidak terlalu berguna sajalah baru buka blog kami... Tapi apapun komentar, masukan dan pendapat teman-teman, semuanya adalah cendera mata yang indah buat kami...

Ria dan Kristina (hualah, koyok undangan penganten. Amit2 deh. Lesbong juga pilih-pilih ah...)

About Us

My photo
pindah2..tergantung mood, Indonesia
Sri Riyati Sugiarto (aka Ria) adalah cewek kelahiran limpung..(pinggiran kota Pekalongan)..habis sekolah di SMU St. Bernardus Pekalongan trus kuliah kedokteran di Undip Semarang..sementara Kristina Melani Budiman (aka Kristina) juga lahir di Pekalongan trus satu SMU ama Ria dan kuliah di Atma Jaya Jogjakarta. kami kenal di kelas 3 SMU tapi mo duduk bareng selalu ga bisa gara2 terlalu cerewet dan kalo duduk sebangku selalu bikin keributan karena hobinya menggosip jadi terpaksa sampai sekarang tidak pernah duduk bareng..untungnya kita ga satu kampus :p