Saya baru dua kali mendapat kesempatan kerja di dua rumah sakit yang berbeda, namun pekerjaannya sama yaitu menemani pasien yang berusaha bunuh diri dan tertolong. Pihak rumah sakit tidak punya tenaga perawat yang bisa stand by mengawasi pasien sehingga mereka memanggil tenaga bantuan dari Aktrapid. Pekerjaannya relatif mudah, yaitu cuma duduk di kamar pasien tersebut dan harus mengikuti kemana pasien itu pergi dari merokok sampai ke toilet.
Pasien pertama yang saya jaga hari Senin kemarin seorang wanita berusia 55 tahun sebut saja namanya V. V berhasil diselamatkan setelah minum 10 pil tidur plus setengah botol sampanye. Dia sempat mati suri sampai harus diberi CPR (Cardiopulmonary resuscitation) alias napas buatan. 8 jam saya menemani dia dan mendengarkan cerita dia. Kenapa dia sampai berani untuk mengambil jalan pintas? V bercerai setelah menikah selama 30 tahun karena suaminya tipe orang yang sangat plegmatis dan tidak ada inisiatif. V menjadi tulang punggung keluarga mulai dari bekerja mencari nafkah sampai mengurus anak2nya. Setelah bercerai, V bertemu dengan seorang pria sebut saja S. Mereka pacaran selama 7 tahun. Di awal2 hubungan mereka, V sangat bahagia. Namun belakangan baru ketahuan kalau S itu kecanduan judi bahkan sampai bikin bisnis V bangkrut dan rumah pun disita bank. Sejak 5 bulan yang lalu, V putus dari S, tidak punya kerjaan, tidak punya uang, rumah pun menyewa dan dia cedera tulang belakang yang bikin dia ga bisa kerja lagi. Akhirnya dia sampai pada satu titik dia sudah menyerah dan mengambil keputusan untuk bunuh diri.
Pasien kedua adalah remaja cowok umur 20 tahun sebut saja K. Pertama saya melihat dia, saya tidak menyangka kalau dia ingin bunuh diri. K lumayan ganteng, badan juga atletis, diajak ngomong juga seperti orang normal. Saya tanya kenapa dia sampai ada pikiran untuk bunuh diri. K bercerita kalau sudah setahun dia diusir dari rumah karena dia merokok marijuana di dalam rumah. Selama setahun itu dia ditanggung pemerintah, diberi uang saku dan dia bisa menyewa rumah pemerintah dengan harga murah. Saya berpikir, kenapa dia ga mau cari kerja demi kehidupan yang lebih baik. Di sini banyak agen2 tenaga kerja yang bisa membantu dia mendapatkan pekerjaan. Paling tidak dia pasti bisa mendapatkan pekerjaan casual misalnya jadi waiter di restoran, kerja di minimarket macam 7 Eleven, dll. K bilang dia merasa sendirian, tidak ada teman, tidak ada kerjaan, tidak ada uang dan tidak ada gairah hidup.
Bedanya K dan V adalah, masalah V disebabkan oleh orang lain sementara K yang membuat hidupnya jadi berantakan. K sendiri bilang kalau masa2 dia merasa bahagia adalah waktu dia tinggal di rumah orang tua, tapi kenapa dia melakukan perbuatan yang membuat dia diusir dari rumah? Dia sendiri yang memilih untuk mengasiani diri sendiri dan putus asa.
Setelah bertemu dengan dua orang itu, saya jadi merasa dikuatkan. Setiap orang pasti punya masalah, tergantung bagaimana kita menghadapinya. Yang paling penting, pasrah dan berserah diri pada Tuhan.
1 Corinthians 10:13
13 No temptation[a] has overtaken you except what is common to mankind. And God is faithful; he will not let you be tempted[b] beyond what you can bear. But when you are tempted,[c] he will also provide a way out so that you can endure it.